SEOUL – Pengendara di Korea Selatan tak memerlukan surat izin mengemudi (SIM) secara fisik lagi. Sebab, negara itu bakal menerapkan sistem SIM digital yang bisa ditunjukkan melalui ponsel (handphone/HP).
Diberitakan Pulse News, Korea Selatan mempercepat penerapan SIM digital setahun lebih awal dari rencana sebelumnya. Langkah percepatan SIM mobile tersebut merupakan cara pemerintah negeri itu untuk memenuhi permintaan layanan tanpa kontak setelah pandemi virus Corona (COVID-19) menerjang dunia.

Menurut pengumuman dari kementerian terkait, pemerintah Korea Selatan akan mulai mengeluarkan SIM yang bisa disimpan dalam HP sebelum akhir 2021. Nantinya, pengendara tinggal menunjukkan SIM lewat ponselnya tanpa harus mengeluarkan SIM fisik dari dompetnya.

Sebelumnya, pemerintah Korea Selatan berencana mengadopsi sistem SIM itu pada 2022 sebagai bagian dari inisiatif digitalisasi yang luas. Namun di tengah meningkatnya permintaan layanan tanpa kontak pascapandemi COVID-19, pemerintah di sana mempercepat adopsi SIM digital hingga akhir tahun depan.

Dikutip Future IOT, SIM digital ini dikembangkan dengan kolaborasi antara Badan Kepolisian Nasional Korea, Otoritas Lalu Lintas Jalan, dan tiga operator seluler negara itu–SK Telecom, KT dan LG Uplus–yang mengembangkan aplikasi PASS dan meluncurkannya pada tahun 2018.

“Badan Kepolisian Nasional Korea akan melakukan upaya bersama dengan tiga operator seluler Korea untuk meningkatkan penggunaan layanan SIM digital, yang dapat membantu mengatasi masalah sosial yang disebabkan oleh pencurian atau penggunaan ilegal SIM,” kata Min Gap-ryong, Komisaris Jenderal Badan Kepolisian Nasional Korea.

Pengguna hanya dapat menggunakan satu smartphone yang terdaftar dengan nama mereka sendiri. Untuk mengkonfirmasi keaslian informasi pada SIM dan menghalau pemalsuan SIM, tiga operator seluler menghubungkan server otentikasi identitas mereka ke sistem SIM Badan Polisi Nasional Korea dan menerapkan teknologi blockchain.

Untuk verifikasi identitas, aplikasi akan menunjukkan foto pengguna pada SIM-nya bersama dengan QR code dan barcode. Untuk mencegah pencurian atau penggunaan ilegal informasi identitas, kode-kode tersebut secara otomatis di-update.

“Kami sangat senang meluncurkan layanan SIM digital, yang akan memberikan pengguna keamanan dan kenyamanan yang lebih besar. Ke depan, kami akan bekerja sama dengan berbagai lembaga dan perusahaan untuk mempromosikan penggunaannya dalam layanan non-tatap muka, yang telah melonjak sejak wabah pandemi COVID-19,” kata Oh Se-hyeon, Wakil Presiden dan Kepala Blockchain/Otentikasi di SK Telecom.

Editor: PARNA
Sumber: detikoto