JAKARTA – Dustin Poirier berhasil mengalahkan Dan Hooker lewat kemenangan angka dalam UFC Vegas 4, Sabtu (27/6) waktu setempat atau Minggu pagi WIB.
Poirier menaklukkan Hooker dengan kemenangan angka mutlak. Tiga juri memberi kemenangan untuk Poirier dengan skor 48-47, 48-47, dan 48-46.

Meski menang angka mutlak, Poirier melalui jalan yang berat di laga ini. Hooker sukses memberikan perlawanan sengit sepanjang lima ronde.

Laga Poirier lawan Hooker berlangsung seru sejak ronde pertama. Kedua petarung memperagakan pertarungan agresif dengan saling serang.

Di dua ronde awal, Poirier dan Hooker memperagakan tukar pukulan yang sengit. Pelipis mata kanan dan hidung Hooker sudah berdarah, begitu juga dengan bagian bawah mata kanan Poirier.

Sedangkan di ronde ketiga dan keempat, pertarungan banyak diwarnai ground fight. Hooker dan Poirier bergantian berusaha melepaskan kuncian. Namun Poirier dan Hooker sama-sama piawai melepaskan kuncian lawan.

Poirier dan Hooker berusaha mencari kesempatan di ronde penentuan. Pertarungan berjalan sengit namun hingga laga berakhir, kedua petarung masih sukses berdiri.

Kemenangan ini jadi pertanda kebangkitan Poirier. Sebelumnya, Poirier kalah dari Khabib Nurmagomedov dalam perebutan kelas welter. Saat itu Poirier kalah karena submission setelah tak sanggup bertahan dari kuncian Khabib.

Sementara itu Hooker sebelumnya meraih tiga kemenangan beruntun yaitu dengan mengalahkan James Vick, Al Iaquinta, dan Paul Felder. Catatan kemenangan itu kini terhenti di tangan Poirier.- Waktu makan menentukan banyaknya lemak yang dibakar dalam tubuh. Penelitian terbaru menemukan, makan malam lebih dini atau sekitar pukul 6 sore dapat membantu menurunkan berat badan.
Studi yang dipublikasikan di Endocrine Society’s Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism ini meneliti hubungan antara waktu makan dan proses metabolisme makanan dalam tubuh.

Sebanyak 20 peserta studi yang dinyatakan sehat dilibatkan dalam penelitian ini. Peserta studi menjalani pola makan pada pukul 6 sore dan 10 malam dalam waktu yang berbeda. Peneliti ingin mengetahui perbandingan proses metabolisme tubuh saat makan malam dilakukan pada pukul 10 malam dan 6 sore.

Semua peserta studi dilaporkan tidur pada waktu yang sama, yakni pukul 11 malam.

Temuan menunjukkan bahwa kadar gula darah akan meningkat dan jumlah lemak yang dibakar lebih sedikit saat peserta studi makan pada pukul 10 malam. Hal yang sama juga terjadi bahkan ketika menu makan yang diberikan pada pukul 10 malam sama dengan yang diberikan pada pukul 6 sore.

“Kami tidak terkejut, karena penelitian lain telah menunjukkan bahwa jika Anda makan di luar fase ritme sirkadian normal tubuh, maka tubuh tak akan memetabolisme glukosa dengan cara yang sama,” ujar penulis studi, Jonathan C Jun, mengutip Healthline.

Studi menemukan, makan terlambat atau sekitar pukul 10 malam dapat meningkatkan kadar gula darah hingga 20 persen dan menurunkan pembakaran lemak hingga 10 persen dibandingkan saat makan pada pukul 6 sore.

“Saya pikir setidaknya ini menunjukkan bahwa waktu makan memengaruhi cara tubuh menangani lemak dan kalori,” kata Jun.

Mengomentari penelitian, ahli kesehatan Lisa K Diewald mengatakan bahwa temuan tersebut penting untuk pencegahan penyakit.

“Studi ini menjadi pengingat bahwa pola makan bukan cuma urusan ukuran dan jumlah makanan, tapi juga waktu makan,” ujar Diewald. Dan, kesemuanya ini dapat memengaruhi risiko penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit jantung.

Editor: PARNA
Sumber: CNN Indonesia