JAKARTA – Pandemi virus Corona di Amerika Serikat yang masih parah terus menjadi perhatian Bill Gates. Pendiri Microsoft ini bahkan memperingatkan potensi terjadinya gelombang kedua dalam waktu dekat.
Lewat program CNN Global Town Hall, Gates mengatakan jika warga AS masih menolak untuk mengenakan masker dan enggan melakukan social distancing, negara adidaya ini akan mengalami gelombang kedua COVID-19 di musim gugur.

“Perawatan yang lebih baik berhasil menurunkan kematian, tapi, khususnya memasuki bulan Oktober dan November, hal ini akan kembali dalam jumlah besar, jika kita tidak menekan perilaku kita lebih besar lagi dibanding saat ini,” kata Gates dikutip detikINET dari Business Insider, Sabtu (27/6/2020).

Perilaku warga AS yang menolak mengenakan masker dan menjaga physical distancing disebut Gates sedikit tertolong dengan suhu hangat di musim panas. Tapi begitu temperatur menurun di musim gugur, AS harus bersiap menghadapi gelombang yang lebih besar.

“Cuaca sedikit membantu kita, bulan Mei akan menjadi lebih parah jika virus ini tidak begitu musiman. Dan sekarang kita tahu bahwa kita mendapat keuntungan dari musim panas,” jelas Gates.

“Dan kekuatan infeksi akan menjadi lebih buruk di musim gugur, jadi semakin banyak alasan untuk tidak mengendurkan perilaku kita,” sambungnya.

Kasus virus Corona di AS memang termasuk yang paling tinggi secara global. Data terbaru menyebutkan kasus positif di AS mencapai 2,4 juta dengan angka kematian 124 ribu jiwa.

Menurut pria berusia 64 tahun ini, tingginya angka ini disebabkan oleh kurangnya contact tracing dan penerapan karantina serta keengganan masyarakat untuk menggunakan masker. Penggunaan masker di AS memang dipolitisasi dan beberapa kelompok politik memutuskan untuk tidak mengenakan masker.

Gates juga mengkritik absennya pemerintah Donald Trump dalam memimpin pemberantasan COVID-19 baik di dalam negeri maupun secara global. Artinya AS tidak memanfaatkan posisinya sebagai negara adidaya untuk menekan penyebaran virus seperti yang harusnya mereka lakukan.

“Kita harus memikirkan tentang dunia dan, kalian tahu, bahwa saya sangat kecewa, dan tanpa kepemimpinan AS, sangat sulit untuk menentukan respons,” ujarnya.

Editor: PARNA
Sumber: detikinet