Kamu mungkin tidak mengenal Tadashi Yanai. Tetapi kamu pasti sering mendengar merek Uniqlo. Tadashi Yanai adalah pendiri merek terkenal itu. Berkat kerja kerasnya, Tadashi menjadi orang terkaya kedua di Jepang dan Uniqlo mampu menguasai pasar pakaian dunia. Sebelum mendirikan Uniqlo, Tadashi mengawali kariernya dengan berjualan pakaian pria dan peralatan dapur di supermarket Jusco.

Pria asal Jepang ini memang terlahir dari keluarga penjahit. Tak heran bila Ia kemudian bergabung dengan toko jahit ayahnya, Ogori Shoji dan berhenti berjualan peralatan dapur setelah satu tahun bekerja. Setelah mempelajari bisnis pakaian, ia kemudian membuka tokonya sendiri di tahun 1984. Uniqlo pertama dibuka di Hiroshima. Sepuluh tahun kemudian, Uniqlo berkembang menjadi puluhan toko lainnya. Di tahun 1994, ia kemudian mencatatkan perusahaannya ke pasar modal.

Dalam menjalankan bisnisnya, Tadashi sangat mudah menerima nasihat baik. Hal inilah yang kemudian membuat Uniqlo mampu berkembang pesat. Penamaan Uniqlo sebenarnya juga terjadi akibat dari kesalahan. Di tahun 1980-an saat perusahaannya terdaftar di Hong Kong, terjadi salah eja huruf C menjadi Q. Tetapi Tadashi tidak mempermasalahkannya. Ia justru merasa senang dengan kesalahan ini lantaran menurutnya huruf ‘Q’ terdengar lebih keren.

uniqlo.jpg

Perjalanannya membesarkan Uniqlo tidaklah mudah. Tadashi pernah mengalami kerugian besar di Inggris. Pada tahun 2004, ia harus menutup 18 gerainya lantaran penjualan yang buruk. Di tahun 2017 saham Uniqlo juga turun drastis yakni sebesar Rp 18,8 triliun dalam satu hari. Tetapi hal ini tidak membuat Tadashi menyerah. Ia memiliki target untuk menaikkan pendapatan sebesar 70% di tahun 2021 dan ingin bisa mengalahkan Zara, merek dari Spanyol.

Uniqlo memiliki fokus terhadap inovasi kain. Menurut Tadashi, pengembangan produk adalah sebuah aspek penting dari bisnis. Ia bahkan menganggap bahwa perusahaannya sebagai perusahaan teknologi, ketimbang perusahaan tren mode pakaian. Jenis kain Heattech misalnya yang sangat tahan dingin buatan Uniqlo. Uniqlo juga terkenal sebagai pelopor kain tahan kusut.

Sukses dengan bisnisnya, total kekayaan Tadashi mencapai Rp 366 triliun. Tahun 2009 dirinya dinobatkan menjadi presiden perusahaan terbaik oleh Sanno Institure of Management. Pengahragaan Internasional Retailer of the Year dari National Retail Feredation Amerika di tahun 2010. Serta di tahun 2012 dirinya masuk ke dalam daftar 50 orang paling berpengaruh di dunia.

Dengan kekayaannya yang melimpah, Tadashi hidup bergelimang harta. Ia memiliki rumah yang besar di tengah kota Tokyo. Rumah itu juga dilengkapi dengan dua lapangan golf. Namun, ia tak lupa membantu sesama. Tadashi menyumbang satu miliar yen Jepang atau setara dengan Rp 134 miliar untuk gempa Sendai di tahun 2011.

Editor: PARNA
Sumber: kumparan