Anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan mengkritisi sejumlah isu strategis yang dipaparkan oleh Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi III DPR hari ini.

Topik pembahasan RDP sebenarnya adalah pengajuan tambahan anggaran. Namun, dalam isu strategis, Arteria juga menyoroti fokus Komnas HAM pada isu intoleransi dan ekstremisme.

“Intoleransi dan ekstremisme enggak. Mana ada saat gereja digusur, orang Islam pada saat di tempat-tempat tertentu masjidnya di-iniin, enggak ada. Yang datang itu partai politik,” kata Arteria saat sesi pendalaman, Selasa (23/6).

“Kalau enggak PKS, PDI Perjuangan. Itu saja. Ya boleh lah PPP disebut,” sambungnya.

Tak hanya itu, Arteria juga mempertanyakan, pelanggaran HAM berat apa yang sudah diselesaikan oleh Komnas HAM.

“Ini bagaimana juga dengan sasaran strategis. Terselesaikannya kasus HAM berat. Yang mana yang Bapak selesaikan Pak?,” katanya.

Dia menilai, justru Komnas HAM kerap berkelahi dengan Kejaksaan Agung dalam proses penyelesaian kasus HAM. Dia menyayangkan Komnas HAM lebih suka berbicara di ruang publik (media).

“Ada juga berantem sama Kejaksaan Agung. Tatkala kita minta duduk bareng, enggak ada yang mau, semuanya menang-menangan. Kemudian main di ruang publik, bikin malu saja. Ribut antar lembaga negara di ruang publik,” sebut Legislator dapil Jatim itu.

Berikut tujuh isu fokus Komnas HAM di Tahun 2021:

  1. Konflik Agraria
  2. Pelangggran HAM Berat. Terbaru, Komnas HAM menyelesaikan penyelidikan kasus Paniai, Papua.
  3. Penataan Kelembagaan, terkait penguatan staf dan lain-lain.
  4. Intoleransi dan Ekstremisme dengan kekerasan.
  5. Akses atas keadilan, ini isu strategis yang baru.
  6. Kekerasan aparat negara dan kekerasan yang dilakukan oleh kelompok masyarakat yang semakin meningkat.
  7. Kebebasan berpendapat, berekspresi dan berserikat.

Editor: PARNA
Sumber: kumparan