Selama musim pandemi COVID-19 ini, ada beberapa kabar buruk yang terjadi dalam perusahan. Ada banyak karyawan yang harus di PHK atau dirumahkan hingga pemotongan gaji karyawan.

Dalam menyampaikan kabar buruk, tentunya seorang pemimpin harus menyampaikannya dengan benar supaya tidak terjadi masalah dan tidak menyinggung perasaan orang yang menerimanya. Melansir dari Huff Post, berikut ini adalah kesalahan yang biasa dilakukan pimpinan dalam menyampaikan kabar buruk kepada karyawan.

1. Tidak to the point

image.png

Sebuah kabar buruk memang tidak mudah untuk disampaikan. Biasanya hal ini membuat banyak pemimpin memutuskan untuk berbasa-basi terlebih dahulu sebelum memberikan kabar buruk. Tujuannya supaya sang penerima berita bisa menjadi lebih rileks dan siap menerima kabar buruknya.

Hal ini dinilai salah karena akan semakin memberatkan si penerima berita. Ketika akan menyampaikan sebuah kabar buruk jangan biarkan kekhawatiran kalian akan respon si penerima membuat kalian jadi berputar-putar menyampaikan berita buruk tersebut.

2. Mengaburkan berita buruk dengan bahasa perusahaan

image.png

Kesalahan ini banyak dilakukan oleh para pemimpin ketika menyampaikan suatu berita buruk. Mereka akan menggunakan bahasa perusahaan dengan harapan karyawan akan langsung memahami hal tersebut.

Bahasa perusahaan itu misalnya seperti ini ‘perusahaan memutuskan untuk mengadakan efisiensi’. Padahal seharusnya kalian bisa mengatakan secara langsung ‘perusahaan akan melakukan PHK’.

Dengan mengaburkan berita buruk, hal tersebut membuat karyawan jadi bertanya-tanya dengan apa maksud dari perkataan tersebut. Maka sebaiknya kalian membuat penyampaian berita buruk tersebut dengan bahasa yang sederhana namun tetap sopan dan tidak menyinggung.

3. Lakukan secara langsung

image.png

Selama pandemi COVID-19 ini berlangsung, tentunya sebagian besar dari karyawan dan pemimpin mengerjakan pekerjaan kantor dari rumah. Hal ini tentunya akan memberi hambatan bagi para pemimpin saat ingin memberitahukan kepada karyawan bahwa mereka dipecat.

Untuk mengatasi hal ini, janganlah mengirimkan pemberitaan hanya melalui email karena hal tersebut merupakan suatu hal yang kejam. Gunakan aplikasi video meeting dimana kalian bisa melihat wajah satu sama lain sehingga berita tersebut bisa disampaikan dengan lebih sopan.

Jangan lupa setelah memberikan berita buruk tersebut, sediakanlah waktu bagi mereka untuk bertanya maupun untuk menyampaikan pendapat agar mereka merasa tetap di dukung oleh perusahaan.

#terusberkarya

Karja, we share creative and up to date content (entrepreneurship, inspiration, and social issues) for Indonesia’s millennials. Support and follow us on kumparan (click here) and Instagram (click here).

Editor: PARNA
Sumber: kumparan