Penembakan dan pembacokan yang hampir bersamaan di Tangerang dan Cengkareng mengejutkan warga. Setelah lama tak muncul, aksi premanisme semacam ini tampak lagi.

Kali ini, aksi premanisme dilakukan oleh kelompok pimpinan John Kei. Sang pimpinan kelompok beserta 29 anggotanya ditangkap jajaran Polda Metro Jaya.

John Kei

Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana menegaskan, tak ada tempat bagi aksi premanisme di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Seluruh jajaran tak segan menindak tegas pelakunya.

“Premanisme enggak ada di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Akan kita berikan tindakan tegas,” ujar Nana saat konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Senin (22/6).

Aksi penyerangan oleh kelompok John Kei ditujukan kepada saudaranya, Nus Kei. Hal ini merupakan buntut dari masalah pembagian hasil penjualan tanah yang dinilai tak sesuai.

Anggota John Kei mengadang, membacok, dan melindas Yustus Corwing Rahakbau (49) yang diketahui merupakan anak buah Nus Kei di Jalan Kresek, Cengkareng, Jakarta Barat. Yustus tewas.

Barang bukti yang disita dari kediaman John Kei di Bekasi

Anggota lainnya menyerang rumah Nus Kei di Green Lake City Tangerang. Tapi, Nus Kei tak ada di rumah. Mereka lalu merusak mobil Nus Kei dan tetangganya.

Tak sampai di situ, 15 orang anggota John Kei merusak gerbang klaster Australia. Mereka juga melepaskan 7 kali tembakan.

Seorang sekuriti Adi Nugroho luka-luka akibat ditabrak. Selain itu, sopir ojol terkena tembakan di jempol kaki kanannya. Mereka lalu dirawat di RS Medika.

Barang bukti yang disita dari kediaman John Kei di Bekasi

Malam harinya, polisi menggerebek kediaman John Kei di Medan Satria Bekasi. John Kei dan 24 anak buahnya ditangkap. Polisi lalu menangkap 5 anggota lainnya di lokasi lain.

John Kei dan 29 anak buahnya kini ditetapkan sebagai tersangka. Mereka dijerat pasal berlapis, salah satunya Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana dengan ancaman maksimal hukuman mati.

Editor: PARNA
Sumber: kumparan