JAKARTA – Bir merupakan salah satu jenis minuman fermentasi yang banyak ditemui di pasaran. Peminatnya pun tak sedikit mengingat kadar alkoholnya pun berkisar di angka 4 persen. Terbilang rendah jika dibandingkan dengan wine yakni sekitar 11 persen.

Minuman ini begitu populer sampai-sampai beberapa negara mencanangkan ‘National Beer Day’ seperti Amerika Serikat pada 7 April dan Inggris pada 15 Juni. Namun secara internasional hari bir dirayakan saban Jumat pertama pada Agustus.

Mengapa bir begitu istimewa hingga memiliki hari perayaan? Berikut beberapa fakta menarik seputar bir.

1. Dulu digunakan sebagai obat
Sebelum pandemi, mungkin bir kerap dijadikan minuman untuk menemani momen berkumpul sepulang kerja. Meski pada masa karantina seperti sekarang, Anda pun tetap bisa menikmati bir bersama-sama secara virtual. Tak jarang bisa sekadar dikonsumsi untuk memperoleh sensasi rileks.

Padahal, bir dulunya dimanfaatkan sebagai obat. Arie Susanto, brewmaster dari Paulaner Brauhaus menjelaskan kegunaan bir sebagai obat terlihat dari tulisan Mesir kuno yang diduga dibuat pada 1.600 sebelum masehi.

“Tulisan Mesir ini berisi tentang 100 resep pengobatan dengan menggunakan bir,” ujar Arie pada CNNIndonesia.com beberapa waktu lalu.

Tidak main-main, resep berusia ribuan tahun pun pernah dihidupkan lagi oleh New Castle Brewery, Inggris. Resep kuno yang berusia tiga milenium di kuil matahari Ratu Nefertiti pun dijadikan seribu botol bir dan diberi nama Tutankhamun Ale.

2. Lager dan ale
Secara umum bir dibagi menjadi dua keluarga yakni lager dan ale. Banyak orang keliru dan menganggap bir dan ale adalah dua minuman yang sama. Namun sebenarnya, ale adalah bagian dari bir.

Dari segi pembuatan sebetulnya keduanya sama, hanya saja lager difermentasikan menggunakan bottom-feeding yeast. Artinya, fermentasi terjadi pada suhu rendah antara 3-10 derajat Celcius selama 4-5 minggu.

Sedangkan ale menggunakan top-feeding yeast atau fermentasi suhu tinggi antara 20-25 derajat Celcius. Waktu fermentasi pun hanya berlangsung antara 5 hingga 10 hari.

Dari segi rasa, lager mengandung lebih sedikit gula dibanding ale.

3. Kedaluwarsa
Bir bisa kedaluwarsa. Kemasan bir biasa dilengkapi dengan tanggal produksi dan tanggal kedaluwarsa. Namun Anda bisa membuat bir ‘panjang umur’ dan tetap nikmat dikonsumsi jika disimpan dalam suhu dan tempat yang tepat.

Melansir dari New Air, simpan bir di dalam kulkas untuk melindungi dari sinar UV. Paling tidak jaga suhu pada 10-12 derajat Celcius. Letakkan bir dalam posisi tegak untuk memperkecil permukaan yang bersentuhan dengan udara. Ini untuk menjaga bir dari proses penuaan.

4. Bisa dibekukan
Minuman beralkohol umumnya sulit dibekukan contohnya vodka. Titik beku vodka begitu rendah sehingga sulit membeku. Namun tidak demikian dengan bir. Melansir dari Metro, karena kandungan alkohol rendah dan ada kandungan gula membuat bir bisa membeku. Bir tetap bakal membeku meski memerlukan waktu lebih lama daripada air putih biasa.

Akan tetapi jangan sekali-sekali menyimpan bir di dalam freezer terlalu lama. Kalau tidak, tekanan pada botol bakal meningkat dan membuatnya meledak.

Infografis MIRAS vs Kesehatan

5. Menimbulkan sariawan
Sariawan timbul akibat terlalu banyak jamur di mulut. Jika Anda berpikir bir bisa memicu sariawan, ini ada benarnya. Sebagian besar minuman fermentasi mengandung jamur atau ragi hidup begitu pula bir.

Namun, bukan berarti tiap botol bir bisa tiba-tiba membuat Anda terkena infeksi jamur. Kalau Anda rentan terhadap infeksi jamur, bir bisa membuat keadaan lebih buruk.

6. ‘Beer belly’
Istilah ‘belly beer’ kerap disematkan pada para peminum bir karena bir dianggap membuat perut mereka buncit. Padahal bir bukan satu-satunya faktor yang membuat perut buncit. Coba ingat-ingat lagi, selain bir, apa saja yang Anda konsumsi?

Kadang minum bir bakal terasa lebih nikmat bersama makanan ringan seperti kentang goreng, calamari, atau yang lebih berat burger.

7. Hops mampu lawan kanker
Rasa pahit bir dihasilkan oleh bunga hops. Melansir dari Live Science, rupanya bahan campuran bir ini memiliki fungsi melawan kanker. Berdasar studi pada 2000 yang diterbitkan di Journal of Agricultural and Food Chemistry, hops memiliki kandungan antioksidan yang mampu melawan kanker yang disebut xanthohumol. Kandungan antioksidan ini lebih baik daripada yang dimiliki anggur merah (red wine), teh hijau dan produk kedelai.

Kabar buruknya, Anda harus minum 450 liter bir per hari untuk membuktikan manfaat antioksidan hops. Namun temuan ini tetap bisa memberikan harapan akan pemanfaatan hops dalam bentuk padatan seperti pil untuk membantu mencegah kanker.

Editor: PARNA
Sumber: CNN Indonesia