Pandemi virus corona menyebabkan penumpang maskapai penerbangan merosot drastis. Sejak kasus COVID-19 pertama ditemukan di Indonesia hingga kini, Garuda Indonesia misalnya, telah mencatatkan penurunan penumpang sebanyak 90 persen.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, hingga saat ini jumlah penumpang pesawatnya tinggal 10 persen.

“Mei ini jumlah penumpang kita (Garuda) tinggal 10 persen. Angka 90 persen itu mengagetkan banyak orang, saya lebih suka (menyebutnya) tinggal 10 persen,” ujar Irfan dalam diskusi online bersama Markplus, Jumat (19/6).

Irfan menjelaskan, Garuda Indonesia dalam setahun biasanya melayani lima musim (season) banyaknya penumpang. Salah satunya yang terasa penurunannya adalah mudik hari raya kemarin.

Suasana di Lounge Garuda Indonesia di Terminal 3

“Secara tradisional, setahun ada lima season. 4 hilang. Pertama, mudik ketika dilarang, zonk kita, T3 (terminal 3) layaknya kuburan saat Idul Fitri pertama. Cukup menyedihkan dan panas karena banyak AC dimatikan,” terang dia.

Libur sekolah yang mestinya banyak diminati penumpang untuk terbang pun, kata dia, banyak yang mengalami pembatalan. Selanjutnya, musim haji dan umrah yang cukup berdampak bagi Garuda.

“Kedua, libur sekolah Juni Juli semua bookingan itu mayoritas cancel. Ketiga, kehilangan adalah umrah biasanya 300 sampai 400 ribu jemaah. Terakhir, yang kehilangan ini haji dari tahun 110 ribu penumpang,” ujarnya.

Editor: PARNA
Sumber: kumparan