JAKARTA – Bentrokan antara tentara China dan pasukan India di perbatasan Lembah Galwan dekat Himalaya pada awal pekan ini tertangkap oleh foto satelit.
Bentrokan yang menewaskan 20 tentara India dan China itu terjadi di titik patroli 14 sekitar pukul 19.00 waktu lokal. Titik panas itu terletak hanya beberapa kilometer dari Garis Kontrol Aktual (Line of Actual Control/LAC) yang merupakan perbatasan de facto kedua negara.

Sejumlah foto satelit yang diambil sekitar 24 jam setelah bentrokan memperlihatkan bahwa militer kedua negara masih bersiaga di perbatasan.

Dilansir Hindustan Times, foto satelit menunjukkan bahwa China mengerahkan angkatan bersenjata secara masif di sisi perbatasan dekat LAC.

Tentara China seharusnya menarik diri dari area itu menyusul rencana de-eskalasi yang disepakati Beijing dan New Delhi pada 6 Juni lalu.

“Tetapi tentara India menemukan bahwa tentara China melanggar kesepakatan itu dengan tidak menarik diri (dari wilayah itu) di mana tenda-tenda dan pos observasi mereka masih berada di wilayah itu,” ujar seorang pejabat senior India yang mengetahui perkembangan insiden itu pada Rabu (17/6).

Menurut rencana tersebut, China seharusnya menarik mundur pasukannya sekitar lima kilometer dari timur Lembah Galwan. Pasukan Tiongkok dikabarkan sempat mundur dari lokasi itu namun kembali lagi untuk menetap.

Infografis Jejak Sengketa Perbatasan India-ChinaInfografis Jejak Sengketa Perbatasan India-China. Foto: CNNIndonesia/Asfahan Yahsyi

Sebanyak lebih dari 250 personel China menempati lokasi tersebut ketika bentrokan terjadi. Sementara itu, sebanyak lebih dari 50 pasukan India yang mendekati pos tentara China di lokasi tersebut di hari H pertikaian terjadi.

Menurut seorang mantan analis citra satelit pemerintah AS, Chris Biggers, pengerahan militer ini tidak pernah terjadi sebelumnya.

“Saya belum pernah melihat apa pun, di luar latihan militer, mobilisasi angkatan bersenjata semacam ini khususnya antara India-China,” kata Bigger.

Bentrokan di perbatasan Himalaya bermula ketika China menyebut tiga tentara India melewati perbatasan di Lembah Galwan, daerah Aksai-Chin-Ladakh yang disengketakan kedua negara pada awal pekan ini.

China menyebut bahwa tentara India melintasi area perbatasan hingga dua kali pada Senin (15/6). Beijing menuturkan tentara India melakukan provokasi dan menyerang tentara China hingga mengakibatkan bentrokan fisik yang tidak terhindarkan antara pasukan di daerah perbatasan.

Sementara itu, India mengklaim 20 tentaranya tewas dalam bentrokan selama dua hari itu. Pada hari pertama saat bentrokan terjadi, India melaporkan tiga tentaranya tewas. Namun sehari kemudian, jumlah tentara yang tewas bertambah 17.

China-India akhirnya melakukan pembicaraan dan sepakat meredakan ketegangan sesegera mungkin dengan menempuh jalan yang adil bagi kedua pihak dalam menyelesaikan perbedaan.

Sengketa di perbatasan antara China dan India ini memang rumit dan berkepanjangan. Kedua negara saling klaim kendali atas perbatasan tersebut sejak medio 1960-an.

Awalnya, kedua negara sempat terlibat perang singkat pada 1962. Kala itu, China mengambil alih wilayah perbatasan tersebut dari India.

Sejak saat itu, ketegangan tak pernah hilang dari perbatasan. Namun, bentrokan besar hingga peluru ditembakkan terakhir kali terjadi pada 1975.

Bentrokan awal pekan ini pun menjadi pertama yang paling mematikan antara angkatan kedua negara di perbatasan sejak 1975.

Editor: PARNA
Sumber: CNN Indonesia