JAKARTA – Carlos Lehder yang merupakan seorang rekanan mendiang gembong narkoba Kolombia, Pablo Escobar, dilaporkan bebas dari hukuman penjara di Amerika Serikat, tetapi bakal dideportasi ke Jerman.
Dilansir Associated Press, Rabu (17/6), kuasa hukum Lehder, Oscar Arroyave, mengatakan kliennya terbang menuju rumah barunya di Berlin pada Senin (15/6) lalu setelah dibebaskan dari penjara di Florida, AS, tempat ia ditahan sebagai bagian dari program perlindungan saksi pemerintah.

Lehder yang kini berusia 70 tahun adalah salah satu bos kartel narkoba Medellin yang dipimpin Escobar. Gembong narkoba itu mendominasi perdagangan kokain dunia pada 1980-an. Di saat yang sama sebagai pengagum John Lennon dan Adolf Hitler, Lehder juga dimunculkan dalam serial Netflix berjudul Narcos.

Dalam serial itu, Lehder digambarkan sebagai orang yang mengatur jalur transit untuk pesawat milik Escobar yang mengangkut kokain di sebuah pulau pribadi bernama Norman’s Cay, di Bahama yang terletak beberapa ratus mil di lepas pantai Florida.

Lehder ditangkap dan diekstradisi ke AS pada 1987. Saat itu AS sedang gencar memburu kartel narkoba lintas negara.

Escobar yang juga diburu kemudian tewas dalam baku tembak dengan polisi di Medellin pada 1993. Sejak itu, ribuan penyelundup narkoba dari Kolombia ditahan di penjara AS.

“Tidak seorang pun yang dituduh melakukan perdagangan narkoba pergi ke pengadilan AS lagi. Jika dia mengaku bersalah, dia akan pulang 15 tahun yang lalu. Di dunia saat ini, ada pengedar narkoba yang jauh lebih besar daripada Carlos Lehder yang membayar (hukuman) lima hingga enam tahun,” kata Arroyave.

Arroyave mengatakan berencana segera berangkat ke Berlin untuk merayakan kebebasan kliennya.

Awalnya Lehder dijatuhi hukuman penjara selama 135 tahun. Namun, setelah ia setuju bersaksi melawan mantan Jenderal Panama, Manuel Noriega, hukumannya dikurangi menjadi 55 tahun.

Lehder memperoleh kewarganegaraan Jerman melalui ayahnya yang seorang imigran di Kolombia. Arroyave mengatakan Lehder tidak berminat kembali ke Kolombia dan aparat penegak hukum Jerman memberikan bantuan yang memungkinkan ia menetap di tanah kelahirannya tersebut.

“Dia selalu gila tapi dia juga sangat pintar. Dia sudah tua tapi Saya bertanya-tanya banyak kegilaan yang masih dia tinggalkan,” kata mantan jaksa Miami, Richard Gregorie.

Gregorie adalah jaksa yang mendakwa Noriega dan beberapa penyelundup obat bius Kolombia lainnya yang dekat dengan Lehder.

Editor: PARNA
Sumber: CNN Indonesia