JAKARTA – Lembaga Biologi Molekular Eijkman menyatakan pihaknya telah mengirimkan total 10 sampel virus corona dari hasil whole genome sequences (WGS) virus corona (Covid-19) SARS-CoV-2 kepada platform data virus influenza internasional (GISAID).
Sebelumnya pada bulan Mei 2020 lalu, Eijkman sudah mengirimkan tiga sampel virus. Kepala LBM Eijkman Amin Soebandrio mengatakan WGS itu berasal dari virus SARS-CoV-2 yang sudah diisolasi dari pasien di Indonesia.

“Jadi kami melaporkan hasil whole F genome sequences, penelitian terhadap rangkaian genom dari virus corona yang sudah diisolasi dari pasien di Indonesia,” ujar Amin kepada CNNIndonesia.com, Senin, 4 Mei 2020 lalu.

Lebih lanjut Amin mengatakan bahwa seluruh WGS berasal dari tiga sampel berbeda.

Tujuan WGS dari Indonesia kata Eijkman ditujukan untuk dianalisis bersama oleh peneliti di dunia dan terdapat ribuan WGS SARS-CoV-2 dari seluruh dunia terdapat di GISAID.

Lewat unggahan di akun resmi Instagram Eijkman @eijkmaninstitute, pada 13 Juni 2020 lalu mereka telah mengunggah tiga sekuen asam nukleat RNA yang merupakan penyusun SARS-CoV-2 dari Indonesia.

Lalu total jumlah yang diunggah Eijkman sebanyak 10 sekuen dalam lima minggu terakhir.

“Hal ini tentu menjadi penting dalam pengembangan pengobatan dan vaksin di Indonesia. Semakin banyak sekuens yang diunggah, semakin dalam dan mengerti tentang virus corona ini,” tulis Eijkman pada unggahan yang dirilis pada Selasa (16/6) kemarin.

“Perjuangan kita masih panjang. Kita tidak boleh lengah, menjaga jarak aman, dan tetap mengikuti protokol kesehatan dimanapun kita berada,” sambungnya.

Sementara itu Wakil Kepala LBM Eijkman Herawati Sudoyo menegaskan tipe virus SARS-CoV-2 hasil whole genome sequence (WGS) dari pasien di Indonesia tidak berbeda dengan virus SARS-CoV-2 di negara lain.

Menurut Herawati, genom virus pasien di Indonesia memiliki sejumlah persamaan dengan genom virus dari pasien corona di sejumlah negara.

“Tipe virus kita tak berbeda dengan lainnya,” kata dia.

GISAID sendiri merupakan institusi yang dibuat oleh Pemerintah Jerman dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Internasional untuk mempelajari data genetika virus. Lembaga tersebut terbiasa melakukan studi ribuan genom virus atau mikroba penyebab wabah dunia, termasuk saat ini virus corona SARS-CoV-2.

Editor: PARNA
Sumber: CNN Indonesia