JAKARTA – Pemerintah Australia merasa kecewa setelah seorang warganya divonis hukuman mati oleh pengadilan China dalam kasus penyelundupan narkoba, dan dinilai membuka babak baru perseteruan di antara kedua negara.

Seperti dilansir AFP, Selasa (16/6), pada Sabtu pekan lalu pengadilan di China menyatakan menjatuhkan hukuman mati terhadap aktor sekaligus pakar investasi asal Sydney, Karm Gilespie, karena menyelundupkan narkoba.

Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, menyatakan sudah mengetahui Gilespie divonis mati dan pemerintahannya beberapa kali berupaya melobi pemerintah China.

“Saya dan pemerintah menyatakan sangat sedih dan menyoroti bahwa seorang warga Australia, Karm Gilespie, dijatuhi hukuman mati di China,” kata Morrison, seperti dilansir AFP, Selasa (16/6).

Menurut pemberitaan media massa China, Gilespie yang diperkirakan berusia 50-an tahun ditangkap saat malam pergantian tahun 2013 di Bandara Baiyun, Guangzhou. Saat itu petugas menemukan 7.5 kilogram sabu di dalam kopernya.

Penangkapan itu tidak diumumkan secara luas. Namun, sejumlah rekan Gilespie menyatakan khawatir karena mereka kehilangan jejak.

Menanggapi kabar vonis mati, keluarga Gilespie menyatakan meminta semua pihak tidak melakukan spekulasi tentang kondisinya.

“Keluarga kami sangat sedih dengan situasi tersebut. Kami tidak akan memberikan pernyataan publik dan meminta media massa menghormati privasi kami di masa sulit ini,” demikian isi pernyataan keluarga Gilespie yang disampaikan melalui Kementerian Luar Negeri Australia.

Kasus Gilespie dikhawatirkan membuat hubungan kedua negara semakin memburuk, setelah perseteruan terkait tuntutan penyelidikan penanganan pandemi virus corona kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang disusul oleh penerapan tarif impor gandum Australia oleh China.

Di samping itu pemerintah China mengkhawatirkan para penduduk mereka yang berada di Australia menjadi target perlakuan diskriminatif akibat virus corona.

Meski demikian, Menteri Perdagangan Australia, Simon Birmingham, menyatakan supaya kasus yang menimpa Gilespie tidak dilihat sebagai aksi balasan China.

Tahun lalu pengadilan China juga menjatuhkan hukuman mati terhadap dua warga Kanada, Robert Schellenberg and Fan Wei, terkait kasus narkoba. Diduga hal itu berkaitan erat dengan sikap Kanada yang menangkap Direktur Eksekutif Huawei, Meng Wanzhou, yang dituduh melanggar perjanjian dagang dengan melakukan transaksi terhadap perusahaan Iran yang dijatuhi sanksi oleh Amerika Serikat.

Perintah penangkapan Meng diberikan oleh AS kepada Kanada. Sampai saat ini proses banding terhadap Schellenberg dan Wei yang diajukan Kanada belum membuahkan hasil.

Editor: PARNA
Sumber: CNN Indonesia