Menjaga jarak kini menjadi hal yang terus diserukan sebagai salah satu upaya mencegah penularan virus corona. Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Reisa Broto Asmoro mengatakan menjaga jarak 1-2 meter menurunkan risiko tertular COVID-19 lebih dari 50%.

“Salah satu kebiasaan baru yang penting adalah jaga jarak aman. Seperti yang sudah pernah saya sampaikan, jaga jarak antara 1 sampai 2 meter itu mampu turunkan risiko tertular COVID lebih dari 50%,” ungkap Reisa di kantor BNPB, Jakarta, Jumat (12/6).

Dia mengatakan jaga jarak tersebut telah diteliti dan hasilnya ampuh mencegah corona. Sehingga, dalam masa pandemi ini masyarakat diminta disiplin untuk menjaga jarak, terutama saat berada di tempat umum.

Reisa Broto Asmoro

“Penularan COVID adalah melalui droplet dari seseorang terinfeksi ketika dia batuk atau bersin, bahkan berbicara. Saat kita komunikasi dengan orang lain bisa jadi ada percikan dari mulut lawan bicara, dan kalau tidak menjaga jarak minimal 1 sampai 2 meter, kita bisa saja terkena,” ungkapnya.

Selain itu, Reisa kembali mengingatkan agar tidak ada kontak fisik terlebih dulu untuk mencegah penularan COVID-19. Baik jabat tangan, berpelukan, hingga berbisik-bisik.

“Saat ini sebaiknya dihindari dan berbagai kontak fisik dengan orang. Ingat, banyak orang tanpa gejala (OTG) yang terkesan sehat tapi dia bawa virus,” tegasnya.

Hingga Jumat (12/6), jumlah pasien positif virus corona di Indonesia bertambah menjadi 36.406 orang. Dari jumlah itu ada sebanyak 2.048 pasien meninggal dunia dan 13.213 lainnya dinyatakan sembuh.

Kemudian, orang dalam pemantauan (ODP) yang masih dipantau ada sebanyak 37.538 orang. Pasien dalam pengawasan (PDP) yang masih diawasi ada 13.923 orang.

Editor: PARNA
Sumber: kumparan