Kasus positif virus corona di Amerika Serikat kini telah menembus angka 2.000.464 orang per Rabu (10/6). Sementara, angka kematian mencapai 112.924.

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) menyatakan terdapat kenaikan jumlah kasus sebesar 36,5 persen dalam beberapa hari belakangan. Lonjakan kasus itu menjadi yang terbesar di antara 10 negara dengan kasus positif corona terbanyak di dunia.

Diberitakan Fox News, per Rabu, sebanyak sembilan negara bagian mencatatkan kenaikan tertinggi jumlah kasus baru dalam sepekan. Mereka adalah Texas, Arkansas, South Carolina, Nevada, Arizona, North Carolina, Oregon, Florida, dan Utah.

Sebanyak delapan negara bagian bahkan memiliki kasus positif corona hingga 100 ribu dalam dua pekan terakhir. Kedelapan wilayah itu ialah Georgia, Virginia, Louisiana, Mississippi, Arizona, Texas, Minnesota, dan New Mexico.

Sementara, lima negara bagian yakni Montana, Arkansas, Utah, Arizona, dan Texas tercatat mengalami kenaikan 35 persen terkait jumlah pasien yang dirawat.

“Masa-masa terburuk sudah menunggu. Bukti akurat mengindikasikan adanya peningkatan penularan,” ujar peneliti kesehatan publik dari University of Arizona, Joe Gerald.

Parade mobil rayakan kelulusan

Di California, sembilan kota dilaporkan mengalami kenaikan jumlah kasus positif corona atau pasien rawat inap. Kebanyakan kasus tersebut berasal dari perkumpulan yang diadakan di rumah seperti acara ulang tahun dan pemakaman.

Melonjaknya jumlah kasus tersebut juga tak lepas dari semakin banyaknya tes yang dilakukan. Dari data Reuters, tes corona harian AS mencatatkan rekor pada pekan lalu yakni sebanyak 545.690 kali.

Puluhan Jenazah Pasien Corona Menumpuk di RS Wyckoff, AS

“Dalam waktu empat bulan, virus corona telah menginfeksi seluruh dunia. Dan, ini belumlah usai,” ucap ilmuwan ternama AS, Dr. Anthony Fauci.

Saat ini, AS masih menjadi negara terdampak paling parah corona di dunia. Diikuti Brasil, Rusia, Inggris, dan India.

Editor: PARNA
Sumber: kumparan