JAKARTA – Lobster merupakan udang laut yang termasuk dalam genus Homarus yang biasa disebut udang karang atau udang barung. Hewan ini memiliki tubuh yang beruas-ruas seperti udang pada umumnya.

Bedanya, lobster memiliki kulit yang keras. Karena ukurannya yang relatif lebih besar, maka memiliki nilai ekonomi yang lebih mahal dari udang.

Secara umum, ada beberapa jenis lobster seperti Red Claw (Cherax quadricarinatus), Yabby (Cherax destructor), Red Swamp Crayfish (Procambarus clarkii), dan Marron (Cherax tenuimanus).

Namun ada jenis lobster langka yang pernah ditemukan dua nelayan di lepas pantai Atlantik di Amerika Utara tepatnya di Pantai Nova Scotia, Kanada tahun 2016 yaitu lobster biru. Mereka berhasil menjaring dua lobster biru, seperti dikutip BBC.

Banyak kalangan peneliti maupun pecinta hewan laut yang memprediksi harga lobster biru mencapai belasan juta rupiah.

Berikut fakta-fakta terkait lobster biru:

1. Karakteristik Lobster Biru

Lobster biru memiliki tubuh yang memanjang dan agak berbeda dengan jenis lobster lainnya. Ruas perut mereka ditutupi oleh membran fleksibel yang memudahkan pergerakan mereka.

Dua klem atau capit besar lobster dapat menggali pasir hingga kedalaman dua meter. Selain itu, mereka memiliki sirip tengah di ekornya yang dikelilingi oleh empat sirip lain.

Sirip-sirip ini digunakan untuk bergerak cepat saat berada di dalam air. Lalu lobster biru memiliki panjang ukuran tubuh sekitar 25 sampai 30 sentimeter dan bobot 250 gram, seperti dikutip Our Marine Species.

2. Beda Antara Betina dan Jantan

Meskipun secara penampilan lobster biru betina dan jantan sangat mirip tetapi ada beberapa perbedaan yang mencolok. Perbedaan pertama ialah lokasi pori genital.

Organ reproduksi lobster betina terletak di pangkal kaki ketiga dan memiliki bentuk yang bulat dan transparan. Sementara sang pejantan, organ reproduksinya terletak di pangkal kaki kelima.

Perbedaan lain ialah lobster betina memiliki pleopoda (kaki untuk berenang) yang lebih panjang dari jantan.

3. Habitat Lobster Biru Lebih Suka di Air yang Jernih

Kawanan lobster biru biasanya lebih suka air yang jernih meskipun mereka juga bisa hidup di tempat lain.

Lobster ini memiliki beberapa keuntungan misalnya mereka dapat hidup di aliran air musiman dan dapat bertahan hidup saat kekeringan. Nantinya mereka akan mengubur diri di bawah lumpur pada kedalaman tertentu dan berdiam diri di sana sampai hujan kembali turun.

Lobster biru juga masih masuk kategori makhluk air tawar dan semi-akuatik yang membutuhkan vegetasi yang luas namun yang lebih penting konsentrasi oksigen yang tinggi di dalam air.

4. Lobster Biru Lebih Banyak Tersebar di Benua Australia

Menyoal distribusi lobster biru, mereka banyak tersebar di seluruh penjuru Benua Australia namun mereka lebih menyukai perairan-perairan yang ada di negara bagian Victoria dan New Wales.

Tak sedikit dari mereka yang sering terlihat di perairan negara bagian Queensland. Lobster biru yang tinggal di perairan ini dianggap sebagai spesies invasive karena mereka bersaing dengan spesies lokal lain.

5. Lobster Biru Dapat Menghasilkan Sekitar 200 Telur

Lobster biru memiliki siklus hidup yang terbilang singkat namun tingkat pertumbuhannya cepat serta fekunditas (laju reproduksi aktual suatu organisme atau populasi yang diukur berdasarkan jumlah gamet, biji ataupun propagule aseksual yang tinggi.

Lobster betina baru bisa bereproduksi menginjak usia empat tahun. Nantinya ia akan bersembunyi di tempat yang lembab sampai telur menetas dan telur-telur ini bisa mencapai 200 butir.

Telur berbentuk oval hijau dan melekat pada kaki lobster betina. Mereka membutuhkan waktu untuk menetas sekitar 19-40 hari tergantung pada suhu air.

6. Dibanderol Sampai Belasan Juta Karena Jarang Ditemui

Menurut Investopedia, gabungan peneliti dari University of Maine Lobster Institute menyebut lobster biru sebagai jenis lobster yang langka. Karena kelangkaannya itu, banyak restoran kelas atas yang mematok harga makanan hewan ini mulai dari US$500 atau sekitar Rp7 juta sampai US$1000 atau sekitar Rp14 juta.

Namun, menurut peneliti, ada lobster yang lebih langka yaitu lobster kuning dan albino.

Editor: PARNA
Sumber: CNN Indonesia