Cerita tentang pembunuh berantai tidak pernah gagal untuk membuat kita merasa ngeri dan takut. Contohnya seperti salah satu kisah pembunuhan berantai yang terjadi di Kolombia. Seorang pria bernama Luis Gravito dikabarkan telah memperkosa dan membunuh kurang lebih 140 anak laki-laki selama hidupnya.

Siapa sebenarnya sosok Luis Gravito?

Luis Alfredo Gravito, lahir di Genova, Kolombia pada 25 Januari 1957. Ia terlahir dari sebuah keluarga yang bisa dibilang tidak bahagia. Ibunya adalah seorang mantan pekerja seks dan ayahnya adalah seorang pecandu alkohol. Luis kecil pernah dipaksa sang ayah untuk menyaksikan ibunya yang diperkosa oleh temannya sendiri. Selain itu, ia juga sering mengalami kekerasan fisik dan seksual dari sang ayah yang menyebabkan ia memutuskan untuk lari dari rumah dan menjalani hidupnya sendiri.

c2.jpg

Luis kecil yang lari dari rumah juga pernah diperkosa oleh seorang pria pedofil yang akhirnya membuatnya trauma dan bergabung ke salah satu kelompok anak pemberontak di Kolombia. Saat tumbuh dewasa dan mendapat pekerjaan, Luis tumbuh menjadi sosok yang ramah tapi menjadi sering mudah marah. Ia juga memiliki seorang pacar bernama Teresa yang sudah memiliki seorang anak.

Pembunuhan Berantai Anak Laki-Laki

Luis dewasa tumbuh menjadi sosok pembunuh berantai yang mengerikan. Semua korbannya rata-rata adalah anak laki-laki berusia 6-16 tahun. Para korban biasanya berasal dari golongan bawah seperti petani, tunawisma, atau anak yatim piatu. Ia biasanya akan mendekati anak laki-laki yang sedang berada sendirian di jalan dan memancing nya dengan hal-hal yang menyenangkan seperti akan diberikan makanan, uang, atau pekerjaan sambilan. Luis juga sering kali menyamar menggunakan beberapa macam kostum karakter, bahkan juga menyamar menjadi seorang tunawisma, pedagang, dan pria kaya untuk mengelabui korban-korbannya.

c5.jpg

Setelah berhasil mengelabui korbannya, Luis akan mengajaknya jalan-jalan hingga kelelahan dan tidak berdaya saat dieksekusinya. Para korban biasanya akan diikat tangannya dan diperkosa terlebih dulu. Setelah puas, Luis akan melakukan penyiksaan seperti menusukan benda tajam pada anus korban, memotong alat kelamin korban dan meyumpalkannya ke mulut si korban. Lalu ia akan membunuh si korban dengan memenggal kepalanya atau bahkan memutilasi tubuhnya. Jasad korban yang ditemukan rata-rata dalam keadaan tanpa busana dan luka-luka pada bagaian alat vitalnya. Beberapa bahkan ditemukan sudah menjadi tengkorak.

Penangkapan dan Pengakuan

Pada tanggal 22 April 1999, Luis ditangkap atas tuduhan pencobaan pemerkosaan pada seorang anak laki-laki. Polisi berspekulasi bahwa ia sebenarnya sudah merencanakan pembunuhan setelah pencobaan pemerkosaan itu. Saat ditangkap, Luis mengelak telah melakukan rencana pembunuhan. Ia bersikeras tidak bersalah dan membantah tuduhan tersebut sambil menangis. Setelah melakukan penyelidikan lebih lanjut polisi akhirnya berhasil menemukan jasad seorang korban yang diduga telah dibunuh oleh Luis. Terdapat jejak DNA pada korban yang diduga adalah DNA Luis.

c4.jpg

Setelah menjalani tes DNA dan terbukti postif, akhirnya Luis mengakui perbuatan kejinya tersebut. Ia mengaku telah memperkosa dan membunuh 140 orang anak laki-laki. Karena dirinya terbukti sadar dan waras saat melakukan pembunuhan, pengadilan awalnya memutuskan untuk menjatuhkan hukuman seumur hidup baginya, namun karena aturan hukum Kolombia yang hanya membatasi masa penjara sampai 40 tahun dan karena Luis telah membantu polisi untuk menemukan jasad para korbannya, hukumannya pun akhirnya dikurangi 22 tahun. Hal ini pun mengundang berbagai macam reaksi negatif dari masyarakat yang merasa hukuman itu terlalu ringan untuk seorang pembunuh berantai seperti Luis.

Sumber :
https://murderpedia.org/male.G/g/garavito.htm

Editor: PARNA
Sumber: kumparan