JAKARTA – Mengenakan masker telah menjadi bagian dari kebiasaan orang Indonesia sejak pandemi Covid-19 merebak dalam tiga bulan terakhir.

Orang-orang diminta dan terdorong untuk mengenakannya ketika keluar rumah atau berada di ruang publik agar mencegah penyebaran virus lebih luas.

Memasuki fase new normal, orang mulai berangsur kembali menjalankan aktivitas di luar rumah. Di samping masker, face shield akhir-akhir ini mencuri perhatian masyarakat sebagai pelengkap pelindung diri.

Namun, seberapa efektif face shield dalam melindungi penggunanya dari potensi tertular virus corona?

Dokter spesialis penyakit menular dan profesor di Fakultas Kedokteran Universitas Vanderbilt dr. William Schaffner mengatakan perisai plastik pada face shield idealnya menutupi seluruh wajah hingga ke bawah dagu, tak cukup hanya seluas muka saja.

“Pelindung wajah memberikan penghalang untuk apa pun yang keluar, tetapi juga untuk hal-hal yang masuk,” ujarnya, mengutip Prevention.

Cara orang-orang menggunakan face shield pun dapat bervariasi. Ada yang mengikuti cara pekerja medis dengan mengenakannya setelah masker, sementara ada yang memakai perisai saja.

Face shield seharusnya tidak digunakan sendiri, tetapi bersamaan dengan peralatan pelindung lainnya, merujuk US National Library of Medicine. Oleh karena itu, diklasifikasikan sebagai peralatan pelindung pribadi tambahan.

Hal ini dibenarkan oleh Center for Disease Control and Prevention (CDC) yang menyebut face shield tidak dimaksudkan sebagai perlindungan pernapasan primer atau yang utama. Penggunaannya harus bersamaan dengan masker medis atau respirator.

Pekerja membuat Alat Pelindung Diri (APD) berupa pelindung wajah (Face Shield) di Percetakan Bintang Sempurna, Bendungan Hilir, Jakarta, Jumat (17/4/2020). Selain tetap melayani pemesanan seperti biasa melalui daring, percetakan tersebut juga menyediakan produk untuk pelanggan guna menghadapi pandemi COVID-19 seperti pelindung wajah dan gantungan kunci higienis untuk membuka pintu dan menekan tombol. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/wsj.

Kendati demikian, meski sampai saat ini belum ada data ilmiah yang mendukung penggunaan face shield untuk masyarakat umum ataupun bukan menjadi APD primer, bukan berarti face shield tidak dapat membantu sama sekali.

Spesialis penyakit menular Johns Hopkins Center for Health Security dr. Amesh A. Adalja mengatakan face shield juga memiliki keunggulan. Dan dalam beberapa hal, face shield juga menjadi pilihan menarik selain masker bedah ataupun masker kain.

Berikut kelebihan dan kekurangan penggunaan face shield alias pelindung wajah untuk mencegah penularan infeksi, yang diharapkan dapat membantu Anda memilih, memanfaatkan, dan menggunakan jenis pelindung pernapasan yang tepat dalam beraktivitas sehari-hari di luar rumah.

Kelebihan face shield:

– memberikan perlindungan yang membentang di seluruh bagian wajah
– bahan plastik pada face shield susah ditembus virus dan cairan, tidak seperti masker berbahan serat kain
– mencegah penggunanya menyentuh wajah secara langsung
– tidak mengganggu pernapasan, terlebih bagi yang kesulitan memakai masker wajah seperti bayi atau anak kecil
– mudah dibersihkan atau didisinfeksi
– tidak menghalangi suara
– tidak menghalangi komunikasi nonverbal
– dapat dipakai bersamaan dengan APD lainnya, seperti masker
– memperpanjang umur masker jika digunakan secara bersamaan
– sudah banyak dijual dengan harga murah

In this Friday, April 3, 2020, photo released by Paolo Hospital Samutprakarn, a nurse adjusts tiny face shield for a newborn baby to protect from new coronavirus at the newborn nursery of the hospital in Samutprakarn province, central Thailand. The new coronavirus causes mild or moderate symptoms for most people, but for some, especially older adults and people with existing health problems, it can cause more severe illness or death. (Paolo Hospital Samutprakarn via AP)

Kekurangan face shield:

– gampang berembun
– terasa panas dan pengap jika dipakai terlalu lama
– tidak memiliki segel yang baik atau rapat, sehingga memudahkan droplet atau aerosol masuk lewat celah yang terbuka
– tidak diperuntukkan sebagai pelindung pernapasan primer

Wearing a face shield and face mask, Matias Morel and his aunt Stefanie Ruiz Diaz, right, pass a temperature check point upon arrival for a flight to Miami, Florida, from Silvio Pettirossi airport in Luque, on the outskirts of Asuncion, Paraguay, Thursday, April 23, 2020. Paraguay's government has organized with several other nations to get their nationals home, amid a lack of flights due to the global lockdown to contain the spread of the new coronavirus. (AP Photo/Jorge Saenz)

Itulah kelebihan dan kekurangan menggunakan face shield di masa pandemi. Bagaimanapun para pakar kesehatan masih merekomendasikan penggunaan masker bedah sebagai perlindungan pernapasan utama masyarakat ketika meninggalkan rumah.

Sementara face shield bisa digunakan sebagai opsi perlindungan tambahan ketika dapat menjaga jarak aman (physical distancing) dengan orang lain.

Editor: PARNA
Sumber: CNN Indonesia