JAKARTA – Sebanyak 37 siswa dan dua staf pengajar terluka setelah seorang pria tidak dikenal menusuk orang-orang secara membabi-buta di sekolah dasar di China, Kamis (4/6) pagi.

Pihak berwenang menuturkan insiden di SD Wangfu Pusat itu terjadi sekitar pukul 08.30 pagi ketika anak-anak baru memulai kegiatan belajar di kelas. Pelaku penusukan dilaporkan berusia 50 tahun.

“37 siswa menderita luka ringan, dan dua orang dewasa menderita luka lebih parah. Semua dari korban telah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat penanganan medis dan tidak ada dari korban yang berada dalam kondisi kritis atau mengancam,” ucap pemerintah Cangwu County, wilayah Guangxi, seperti dilansir AFP.

Insiden penusukan ini terjadi ketika sekolah-sekolah di wilayah itu baru dibuka kembali pada Mei setelah ditutup selama beberapa bulan karena pandemi virus corona (Covid-19).

Penusukan ini bukan yang pertama terjadi pada sekolah di China. Insiden serupa pernah terjadi di sejumlah sekolah di Negeri Tirai Bambu dalam beberapa waktu terakhir.

Hal itu mendorong pihak berwenang meningkatkan keamanan di setiap lembaga pendidikan. Sejauh ini, aparat belum memiliki kesimpulan yang pasti terkait motif penusukan yang terjadi selama ini.

Pada November lalu, seorang pria memanjat dinding sekolah taman kanak-kanak (TK) di barat Provinsi Yunan. Pria itu lalu menyemprot orang-orang di TK itu dengan cairan korosif hingga melukai 51 orang yang diantaranya merupakan anak-anak.

Dua bulan sebelumnya, delapan anak sekolah tewas dan dua lainnya terluka dalam kasus kriminal di sekolah Provinsi Hubei tengah. Seorang pria 40 tahun ditangkap atas kejadian itu.

Pada April 2019, seorang pria berpisau menusuk dua orang hingga tewas dan melukai dua lainnya di sebuah SD di Provinsi Hunan tengah.

Sementara itu, pada April 2018, seorang pria membunuh delapan siswa SMP ketika mereka hendak pulang ke rumah. Peristiwa ini menjadi insiden penusukan paling mematikan di China dalam beberapa tahun terakhir.

Editor: PARNA
Sumber: CNN Indonesia