JAKARTA – Perhatikan bagian daun telinga para petarung UFC. Lihatlah, banyak dari mereka yang daun telinganya tidak berbentuk lagi seperti orang-orang pada umumnya.

UFC merupakan kompetisi MMA (seni beladiri campuran) paling terkenal di dunia. Inilah olahraga combat yang menampilkan semua jenis beladiri, dari tinju sampai gulat.

Tak ayal, cedera bisa menghampiri dengan mudah. Salah satunya yang tak bisa ‘ditolak’ adalah cauliflower.

Russia's Khabib Nurmagomedov, UFC lightweight champion who defeated Conor McGregor of Ireland in the main event of UFC 229, speaks during the ceremony of honouring him at Anzhi Arena in Kaspiysk, a city in the republic of Dagestan, Russia October 8, 2018. Picture taken October 8, 2018. REUTERS/Said Tsarnayev

Apa itu cauliflower?

Sesuai namanya, itu merupakan gambaran bagi daun telinga petarung UFC yang membentuk bunga kol. Bentuknya tak beraturan.

Dilansir dari The Sun, daun telinga petarung UFC yang menjadi seperti itu disebabkan karena gempuran lawan baik pukulan, tendangan, hingga bantingan. Semakin banyak serangan yang diterima, maka akan semakin tak beraturan bentuk kupingnya.

Justin Gaethje vs Tony Ferguson di laga UFC 249.

Tahukah kamu, daun telinga merupakan salah satu bagian tubuh yang paling lemah alias tidak terlindungi. Isinya adalah pembuluh darah dan tidak ada tulang.

Jika terus menerima serangan, maka pembuluh darah di daun telinga akan pecah dan membengkak. Aliran darahnya tidak berfungsi, yang dalam jangka waktu tertentu akan menyebabkan infeksi.

Cauliflower dapat mengakibatkan gejala pada pendengaran, sakit kepala, pengelihatan kabur, pembengkakan wajah, dan pendarahan hebat. Namun di olahraga MMA, sudah ada para dokter dan tenaga medis yang akan memeriksa kondisinya.

Oleh sebab itu, disarankan para petarung memakai pelindung kepala saat berlatih. Serta, rajin secara berkala mengecek ke dokter.

Editor: PARNA
Sumber: detiksport