JAKARTA – Desainer busana pria Louis Vuitton dan pendiri Off White, Virgil Abloh dikecam di media sosial karena komentar yang ditulisnya di media sosial dan juga karena donasinya yang berjumlah US$50 atau Rp700 ribu untuk membebaskan demonstran Black Lives Matter yang dipicu kematian George Floyd di AS.

Saat itu Abloh yang juga menjadi desainer Louis Vuitton pertama keturunan Afro-Amerika ini memberikan donasi kepada Fempower, perkumpulan di Miami untuk membantu memberikan uang jaminan kepada demonstran kasus George Floyd yang ditahan. Saat itu Abloh mengunggah instastory kalau dia menyumbang US$50.

“Komunitas Miami, saya sangat terinspirasi. Bagi mereka yang turun ke jalan dan membutuhkan uang jaminan karena unjuk rasa George Floyd,” tulisnya.

Jumlah ini dianggap ironis karena bahkan US$50 tak bisa membeli satu produk buatan Abloh.

Virgil Abloh juga mendapat kecaman karena komentar yang diunggahnya terkait banyaknya toko fashion yang dijarah saat demonstrasi terjadi. Dia memberikan komentar pada desainer Sean Wotherspoon yang sempat mengunggah video tokonya, Round Two dijarah.

“Anda melihat semangat, darah, keringat, dan air mata yang diberikan Sean untuk budaya kami. Ini membuat saya jijik. Kepada orang yang merusak toko kami, bahwa produk yang menatap Anda di rumah atau apartemen Anda saat ini sudah ternoda dan menjadi pengingat akan seseorang. Kami adalah bagian dari budaya bersama. Apa ini yang Anda inginkan? Ketika Anda berjalan melewatinya di masa depan, hormatilah itu dengan tak menatapnya, tundukan kepala karena malu,” tulis Abloh saat itu.

Hal ini kontras dengan desainer lainnya. Desainer lain termasuk Marc Jacobs dan Michael Kors justru mengirim pesan solidaritas kepada para demonstran.

“Properti bisa diganti, tapi nyawa manusia tidak bisa,” tulis Jacobs soal penjarahan dan perusakan toko fashion saat demo karena kematian George Floyd.

Namun Abloh akhirnya mengungkapkan klarifikasinya setelah hal tersebut jadi perbincangan di dunia maya.

“Saya bisa memahami frustasi Anda jika berpikir kontribusi saya hanya terbatas pada US$50,” katanya dikutip dari Harper’s Bazaar.

“Itu benar-benar salah dalam hal total. Saya sudah menyumbangkan US$20.500 (Rp289,6 juta) untuk dana jaminan dan hal lain yang terkait gerakan ini.”

“Saya minta maaf karena komentar saya kemarin. Semuanya muncul karena keprihatinan utama saya adalah solidaritas penuh dengan gerakan melawan kekerasan polisi, rasial, dan ketidaksetaraan. Saya ingin memperbaharui semua sistem yang tidak memenuhi kebutuhan kita saat ini.”

Editor: PARNA
Sumber: CNN Indonesia