Industri penerbangan menjadi sektor yang paling terpukul akibat pandemi virus corona. United Airlines menjadi satu dari sekian banyak maskapai penerbangan di dunia yang harus bertahan dari gempuran virus corona.

Akibat pandemi tersebut, United Airlines akan memangkas sekitar 30 persen jumlah karyawannya demi mempertahankan kondisi keuangan perusahaan.

United Airlines

Dilansir USA Today, kebijakan tersebut akan dilakukan pada Oktober mendatang untuk menutupi biaya pembayaran gaji seluruh karyawannya.

CEO United Airlines, Scott Kirby, mengatakan bahwa virus corona yang mewabah pada akhir Februari lalu telah menghantam industri penerbangan AS dengan sangat keras.

“Hal paling buruk terjadi pada bulan-bulan ini yang berpengaruh pada pendapatan maskapai,” kata Kirby.

Kirby meambahkan, permintaan perjalanan pun menjadi nol dan maskapai harus bersiap dengan kemungkinan yang terjadi hingga akhir tahun dan pada 2021 nanti.

CEO United Airlines.

Dalam pernyataan resmi maskapai baru-baru ini, selain memangkas karyawan, United Airlines juga akan mengosongkan 13 dari 67 kursi posisi senior eksekutif.

Delapan di antaranya akan berhenti bekerja pada 1 Oktober mendatang, dan lima kursi kosong lainnya tidak akan diisi kembali.

United Airlines sendiri saat ini memiliki lebih dari 93 ribu karyawan.

Ilustrasi awak kabin memeriksa penumpang pesawat

Sejak virus corona mewabah, banyak maskapai penerbangan yang tercekik akibat pandemi tersebut. Menurut data John Hopkins, para eksekutif maskapai penerbangan di seluruh dunia mengatakan butuh bertahun-tahun agar perjalanan udara bisa pulih kembali.

United Airlines bukanlah satu-satunya maskapai AS yang harus melakukan efisiensi jumlah karyawannya. Sebelumnya, American Airlines juga melakukan langkah serupa, yaitu memangkas jumlah karyawannya hingga 30 persen.