JAKARTA – Banyak orang merasa tidak bisa tidur nyenyak jika tidak pakai selimut saat tidur malam. Padahal kain berbahan tebal tersebut tak selalu benar-benar dibutuhkan ketika tubuh tidak kedinginan. Tapi selimut seperti punya kekuatan magis yang membuat orang bisa lebih cepat terlelap. Mengapa demikian? Berbagai studi dan pendapat pakar mencoba untuk mengetahui alasan di baliknya.

Selimut menjadi bagian penting dalam rutinitas tidur banyak orang, termasuk di Indonesia yang cuacanya sering panas. Bahkan tanpa AC atau kipas angin, banyak orang tetap mengenakannya untuk merasa lebih ‘lengkap’. Tak hanya karena kebiasaan, selimut ternyata memang bikin nyaman karena bisa mengatur temperatur tubuh hingga menjadi sinyal untuk istirahat. Ini lima alasannya.

Manusia Berdarah Panas

Dilansir Brightside, manusia adalah makhluk berdarah panas. Tubuh kita mengatur temperatur untuk menjaganya tetap hangat. Karena itu, kita sering mencari sesuatu yang bisa menghangatkan untuk membantu tubuh menyesuaikan dan mempertahankan temperatur yang dibutuhkan.

Menurunkan Kadar Stres dan Cemas

Selain itu, selimut bisa memunculkan serotonin yakni zat yang membuat tubuh merasa senang. Serotonin pun penting untuk menjaga tubuh tetap tenang yang dibutuhkan agar cepat terlelap. Bagi orang yang suka merasa cemas dan overthinking sebelum tidur, selimut mungkin bisa membantu kamu.

Menjaga Suhu Tubuh

Selimut pun menciptakan microclimate yakni pembatas agar temperatur tidak berubah. Hal ini akan membuat tidur jadi tidak terganggu ketika suhu kamar tiba-tiba terasa lebih dingin atau panas.

Jadi Merasa Aman

Selimut memberi kesan keamanan karena banyak orang sejak kecil merasa takut tidur sendirian ketika malam. Saat tubuh terlapisi oleh kain tebal kita pun menganggap kondisi sudah lebih aman dan nyaman untuk memejamkan mata. Dengan begitu, otak akan lebih tenang sehingga kamu bisa tidur cepat dan lelap.

Sudah Kebiasaan

Alasan selimut tidak bisa dipisahkan dari rutinitas tidur kita adalah karena sudah jadi kebiasaan. Apalagi sejak kecil hal ini sudah diajarkan oleh orangtua dan melihat orang-orang sekitar. Bukan karena lebih hangat atau merasa aman, kadang kita hanya merasa tidak lengkap jika harus tidur tanpa kain selimut. Karena sudah jadi kebiasaan, saat selimut sudah melapisi tubuh, otak pun memberikan sinyal bahwa ini waktunya untuk tidur.

Editor: PARNA
Sumber: wolipop