BOGOTA – Program Pangan Dunia (World Forum Program/WFP) pada Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) memperingatkan bahwa ada 14 juta orang di Amerika Latin yang terancam kelaparan akibat pandemi Corona. Hal ini karena orang tetap di rumah dan ekonomi yang lumpuh.
Proyeksi soal ancaman kelaparan ini yang dirilis Rabu (27/5) itu memperkirakan prediksi yang mengejutkan. Ada 3,4 juta orang mengalami kerawanan pangan parah pada 2019, jumlah itu bisa lebih dari empat kali lipat tahun ini di salah satu kawasan paling rentan di dunia.

“Kami memasuki tahap yang sangat rumit. Itu yang kita sebut pandemi kelaparan,” kata Miguel Barreto, Direktur Regional WFP untuk Amerika Latin dan Karibia seperti dilansir The Associated Press (AP), Kamis (28/5/2020).

Tanda-tanda meningkatnya kelaparan sudah dirasakan di sekitar wilayah itu, di mana warga yang putus asa melanggar karantina untuk mencari uang dan makanan sembari menggantung bendera merah putih dari rumah mereka dalam teriakan minta tolong.

Banyak dari mereka yang kelaparan adalah pekerja informal yang merupakan bagian besar dari tenaga kerja Amerika Latin. Sementara yang lain adalah orang miskin baru yang kehilangan pekerjaan di tengah krisis ekonomi yang bersejarah ini.

“Saya kapten dari keluarga ini,” kata Dieufete Lebien, 57, seorang pekerja konstruksi yang sekarang menganggur di Haiti. “Kapal ini akan karam.”

Jumlah orang yang kelaparan kemungkinan akan lebih tinggi daripada proyeksi AS, yang hanya memperhitungkan nomor rekening di 11 negara. Perkiraan itu tidak termasuk, misalnya, Venezuela, di mana satu dari setiap tiga orang menghadapi kelaparan tahun lalu, jika merujuk studi badan makanan 2019.

Kelaparan yang meningkat muncul saat pandemi COVID-19 semakin memporak-porandakan Amerika Latin. Brasil kini berada di peringkat kedua dunia dalam jumlah kasus Corona, di belakang AS. Dan kasus terus meningkat di Peru, Chile dan Meksiko.

Direktur Eksekutif Badan Pangan AS, David Beasley memperingatkan pada bulan April bahwa 130 juta orang dapat “didorong ke ambang kelaparan” di seluruh dunia pada akhir 2020. Perkiraan baru untuk Amerika Latin menunjukkan wilayah tersebut akan sangat terpukul.

Dampak dari peningkatan tajam masalah kelaparan dapat memiliki implikasi yang luas, mulai dari tingkat kekurangan gizi kronis anak yang lebih tinggi hingga masalah keamanan. WFP menyerukan kepada negara-negara untuk memperluas jaring pengaman sosial mereka kepada mereka yang secara tradisional tidak bisa memenuhi syarat untuk mendapatkan bantuan.

Editor: PARNA
Sumber: detiknews