Bakal ada yang berbeda dalam UFC Fight Night yang akan digelar di Apex Center, Las Vegas, Minggu (31/5/2020) dini hari WIB. Diameter ring octagon pada event tersebut akan berubah dari yang biasanya 30 kaki (9,1 meter) menjadi 25 kaki (7,6 meter).
“Ini bakal berdampak besar terhadap petarung yang tampil di ajang ini. Harus dicatat,” cuit Jon Anik, komentator UFC, via Twitter.
Dengan octagon yang lebih kecil, interaksi antar petarung bakal lebih intens. Sebab, makin kecil ruang untuk salah satu petarung untuk lari-lari kecil dengan tujuan mengulur-ulur waktu sekaligus memancing emosi lawannya.
Dengan begitu, besar peluang duel-duel di UFC Fight Night kali ini selesai dengan salah satu petarung melakukan knocked-out atau submission, alih-alih via keputusan juri. Mengacu statistik ESPN, ukuran octagon memang bisa memengaruhi hasil akhir duel.
Dengan octagon yang lebih kecil, persentase duel berakhir dengan TKO atau menang submission di octagon dengan ukuran normal ialah 48%. Sementara, di octagon yang lebih kecil, angka ini naik drastis menjadi 60%.
Angka-angka ini muncul dengan menghitung hasil akhir laga-laga UFC yang dihelat dari 15 Desember 2012 hingga 4 Oktober 2013. Selama kurun tersebut, memang UFC sempat menggelar laga dengan dua ukuran octagon berbeda.
Perubahan tersebut nampaknya bisa memberikan tantangan menarik bagi Tyron Woodley. Woodley merupakan main-eventer dalam #UFCApex kali ini. Sang mantan pemegang dua kali sabuk kelas welterweight tersebut tidak pernah menang TKO sejak Juli 2016. Padahal, Woodley memilki reputasi sebagai salah satu petarung terbaik dalam urusan finishes.
Sementara Gilbert Burns, lawan Woodley dalam duel welterweight di UFC Fight Night kali ini, bakal menatap duel dengan optimistis. Apalagi, petarung yang akrab dipanggil Durinho ini sedang merasakan rekor 5 kemenangan beruntun di UFC. Terkini, Burns menang TKO atas Demian Maia.
Meski begitu, persentase kesuksesan Woodley dalam menggagalkan takedown lawan mencapai 93,7%. Ini tentu bisa membantu T-Wood kembali meraih kemenangan TKO setelah sekian lama.
Editor: PARNA
Sumber: kumparan
