Organisasi Kesehatan Dunia alias WHO menghentikan sementara pengujian obat hidroklorokuin untuk perawatan pasien virus corona COVID-19. Penghentian sementara ini didasarkan pada faktor keamanan, seperti disampaikan oleh Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, Senin (25/5).

Keputusan itu diambil WHO setelah dipublikasikannya studi pada Jumat (22/5) di jurnal medis The Lancet. Dalam studi itu, ditemukan pasien COVID-19 dalam kondisi parah yang diberikan obat hidroklorokuin dan klorokuin lebih berpotensi meninggal dunia.

Tedros mengatakan saat ini sebuah kelompok independen sedang mengulas penggunaan hidroklorokuin dalam Solidarity Trial dari WHO. Kelompok ini terdiri dari 10 negara yang berpartisipasi dalam pengujian obat potensial untuk COVID-19.

“Ulasan ini akan mempertimbangkan data yang dikumpulkan sejauh ini dalam Solidarity Trial dan, khususnya data acak yang kuat, untuk mengevaluasi potensi manfaat dan bahaya dari obat ini (hidroklorokuin),” ujar Tedros, dilansir CNN.

Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus

Kelompok negara yang sedang menguji obat ini juga telah menghentikan sementara penggunaan hidroklorokuin untuk merawat pasien COVID-19, selama datanya sedang diulas.

Pengujian obat hidroklorokuin, yang melibatkan pasien dari sekitar 400 rumah sakit di 35 negara, adalah upaya riset global untuk menemukan terapi yang aman dan efektif dalam merawat pasien COVID-19.

“Pertimbangan ini menyangkut penggunaan obat hidroklorokuin dan klorokuin dalam kasus COVID-19,” ujar Tedros. “Saya ingin menyampaikan kembali bahwa obat-obatan ini aman untuk digunakan pada pasien dengan penyakit autoimun atau malaria,” sambungnya.

Dr. Soumya Swaminathan, kepala ilmuwan WHO, mengatakan bahwa pengujian obat ini sekarang hanya menggunakan hidroklorokuin. Bukan klorokuin yang dianggap lebih berbahaya.

Hidroklorokuin dan klorokuin memang santer disuarakan oleh beberapa pihak sebagai obat yang ampuh untuk menangani pasien COVID-19. Salah satunya adalah Presiden AS Donald Trump, yang mengklaim pada 18 Mei lalu bahwa dirinya telah meminum obat hidroklorokuin.

Ia mengaku meminumnya untuk mencegah tertular virus corona SARS-CoV-2 yang merupakan penyebab penyakit COVID-19. Aksi Trump ini menjadi kontroversi karena obat itu belum teruji ampuh mengatasi COVID-19.

Editor: PARNA
Sumber: kumparan