JAKARTA – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan dia sudah mengkonsumsi hydroxychloroquine, atau dikenal sebagai pil kina, dalam dosis tertentu setiap hari untuk mencegah dan mengobati virus corona (Covid-19).

“Saya mulai minum (hydroxychloroquine) sejak beberapa pekan lalu,” kata Trump, seperti dilansir CNN, Selasa (19/5).

Trump mengatakan dia meminum hydroxychloroquine setiap hari selama satu pekan

Padahal, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) sampai saat ini belum memberikan rekomendasi penggunaan hydroxychloroquine, serta masih meneliti dampak dan efek samping obat tersebut.

Trump mengatakan sampai saat ini dia tidak terpapar virus corona. Alasan dia mengkonsumsi obat itu karena membaca sejumlah surat dari orang-orang yang menangani pasien virus corona bahwa obat tersebut bisa mencegah penularan.

“Ini yang bisa saya buktikan: Saya mendapat banyak pujian terkait hal tersebut,” kata Trump.

Ketika disinggung apakah dokter Gedung Putih merekomendasikan untuk mengkonsumsi hydroxychloroquine, Trump mengatakan, “Saya sudah menanyakan seperti yang Anda pikirkan. Dia mengatakan, Silakan jika Anda setuju”.

Ketika ditanya apakah obat tersebut manjur, Trump mengklaim, “kalau tidak manjur, Anda tidak akan sakit atau meninggal”.

Di masa awal pandemi virus corona, Trump sempat memberikan pernyataan yang meyakini hydroxychloroquine adalah obat yang ampuh mengobati dan mencegah virus corona. Hal itu membuat permintaan terhadap obat tersebut di AS dan negara-negara lain meningkat tajam.

Meski demikian, sejumlah pakar obat-obatan dan kedokteran meragukan klaim tersebut. Apalagi obat itu digunakan untuk mengobati malaria, yang sangat berbeda dari virus corona.

Menurut hasil penelitian Jurnal Asosiasi Kedokteran AS yang menanggapi riset Jurnal Obat-obatan New England, hydroxychloroquine tidak manjur melawan virus dan malah bisa menimbulkan masalah jantung.

Padahal, Trump dilaporkan mengalami masalah pada jantung dari hasil laporan pemeriksaannya.

Bahkan sebelum laporan tersebut terbit, FDA dan Institut Kesehatan Nasional menyampaikan peringatan tentang penggunaan obat tersebut.

Pakar epidemiologi AS, Dr. Anthony Fauci, bahkan meragukan penggunaan hydroxychloroquine untuk mengobati virus corona.

Editor: PARNA
Sumber: CNN Indonesia