JAKARTA – Facebook menumumkan telah mengakuisisi Giphy senilai US$400 juta (Rp5,9 triliun; kurs US$1=14,881). Akuisisi ini menimbulkan keresahan pengguna dan berencana menghapus akun Giphy mereka.

Pasalnya akuisisi ini berarti membuat Facebook berarti bisa mengelola data 700 juta pengguna platform tersebut. Padahal reputasi Facebook dalam mengelola data pribadi pengguna tak terlalu baik.

Giphy adalah mesin pencari GIF berupa video pendek dan animasi. Dengan pembelian ini, layanan itu nantinya bisa dinikmati pengguna Intragram dan Facebook ketika hendak mengunggah sebuah pesan.

Melansir Forbes, Facebook telah mengalami banyak pelanggaran data dan skandal selama bertahun-tahun dan kebijakan privasinya dinilai memprihatinkan. Facebook dikathaui mengumpulkan dan membagikan data penggunanya kepada pihak ketiga.

Artikel Medium’s One Zero yang dikutip Forbes membeberkan gambaran menakutkan tentang apa yang bisa terjadi usai akusisi Facebook terhadap Giphy. Mereka menyabut akusisi Giphy memungkinkan Facebook mengintip aplikasi lain yang juga menggunakan aplikasi Giphy.

“Itu berarti Facebook akan dapat lebih memahami perilaku pengguna dalam aplikasi sendiri, dan selanjutnya, pada akhirnya meningkatkan kemampuan pelacakan iklannya lebih lanjut,” bunyi artikel itu.

Lantas bagaimana cara mencegah kemungkinan terburuk itu terjadi? Spesialis kemanan siber ESET Jake Moore menyarankan pengguna menghapus akun sebelum transisi dibuat.

Melansir CNN, Facebook enggan membeberkan nilai kesepakatan akusisi yang dilakukan Jumat (15/5) lalu. Namun, sebuah informasi dari Axios menyebut nilai akuisisi itu mencapai US$400 juta.

Harga itu dianggap terlalu mahal bagi sebuah platform pencarian GIF seperti Giphy. Namun, sebenarnya angka ini lebih rendah dari nilai valuasi Giphy berdasarkan hasil pendanaan terakhir perusahaan itu.

Giphy yang didirikan pada 2013 sudah menawarkan stikernya di Instagram Stories dan pencarian GIF-nya tersedia di pesan langsung Instagram. Selain itu, layanan Giphy digunakan pada layanan lain, termasuk aplikasi Slack dan fitur iMessage Apple.

Facebook tidak mengatakan apakah setelah akuisisi ini, layanan Giphy bakal terus melanjutkan kerjasama dengan berbagai layanan lain tersebut.

Namun, lewat laman resmi, Facebook menyebut pengembang masih bisa dapat mengunggah GIF di platfomr ini. API Giphy pun masih bisa diakses oleh para pengembang dan mitra.

Giphy juga diketahui masih memiliki database online yang dapat dicari dan akan terus mengoperasikan perpustakaannya sendiri.

Facebook pun menyatakan 50 persen dari lalu lintas Giphy berasal dari keluarga aplikasi Facebook, yakni Instagram. Selain Instagram, Giphy juga tersedia di Whatsapp dan Facebook Messenger.

Facebook berharap akuisisi ini dapat mempermudah orang menemukan GIF dan stiker yang tepat untuk Instagram Stories and Direct Messege Instagram.

Editor: PARNA
Sumber: CNN Indonesia