JAKARTA – Presiden Brasil Jair Bolsonaro menganggap kebijakan penguncian wilayah (lockdown) dan pembatasan pergerakan demi menekan penularan virus corona (Covid-19) menghancurkan negara.

Bolsonaro menuturkan kebijakan lockdown membuat pemerintah tidak bisa mendapatkan pemasukan sehingga tak memiliki cukup uang untuk menggaji pegawai negeri.

“Kisah tentang lockdown ini, soal menutup segalanya, itu bukan jalan yang benar. Itu adalah jalan menuju kegagalan untuk menghancurkan Brasil,” kata Bolsonaro kepada wartawan di Istana Presiden, pada Kamis (14/5) seperti mengutip AFP.

Bolsonaro mengatakan tindakan karantina yang telah diterapkan oleh banyak gubernur di Brasil membuat krisis ekonomi semakin parah.

“Brasil berubah menjadi negara orang miskin,” papar Bolsonaro.

Pernyataan itu diutarakan Bolsonaro sehari setelah Kementerian Kesehatan Brasil mendeteksi 11.385 kasus corona dan 881 kematian dalam sehari. Angka itu menjadi rekor tertinggi dalam satu hari bagi Brasil saat ini.

Berdasarkan statistik Worldometer, Brasil mencatat 190.137 kasus corona dengan 13.240 kematian per Jumat (15/5).

Insert Artikel - Waspada Virus Corona

Angka tersebut menjadikan Brasil sebagai negara keenam dengan kasus corona tertinggi di dunia.

Bolsonaro menjadi salah satu pemimpin negara yang meremehkan ancaman penularan corona. Ia beberapa kali melontarkan pernyataan yang bernada meremehkan ancaman dari pandemi virus corona dengan menyebutnya sebagai “flu biasa”.

Dia juga menentang perintah untuk tinggal di rumah yang diberlakukan oleh sejumlah gubernur di Brasil untuk menahan penyebaran virus corona.

Lelaki yang dijuluki “Trump dari Brasil” karena pandangan politik sayap kanan juga ikut berpartisipasi dalam aksi penolakan lockdown dan merangkul orang-orang yang berada di supermarket lokal dan gerai roti.

Editor: PARNA
Sumber: CNN Indonesia