JAKARTA – Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) melaporkan orang suruhan buron KPK Nurhadi menukar uang di money changer di Jakarta. Dalam sepekan, Nurhadi menukar uang hingga Rp 3 miliar.
“Awal minggu ini saya mendapat informasi teranyar yang diterima terkait jejak-jejak keberadaan Nurhadi berupa tempat menukarkan uang asing ke rupiah,” kata Koordinator MAKI, Boyamin Saiman, kepada wartawan, Minggu (10/5/2020).

Ada dua tempat money changer di Jakarta yang biasa digunakan oleh Nurhadi untuk menukarkan uang dolar miliknya. Yaitu di daerah Cikini dan Mampang.

“Biasanya tiap minggu menukarkan uang dua kali sekitar Rp 1 miliar untuk kebutuhan sehari-hari dan akhir pekan lebih banyak sekitar Rp 1,5 miliar untuk gaji buruh bangunan serta gaji para pengawal,” ujar Boyamin.

Masih menurut Boyamin, yang melakukan penukaran bukan Nurhadi. Biasanya menantunya, Rezky Herbiyono (DPO KPK juga, red), atau karyawan kepercayaannya.

“Saya sudah menyampaikan informasi ini ke KPK secara detail termasuk nama tempat money changer-nya termasuk lokasi maps-nya. Saya berharap setidaknya KPK bisa melacak jejak-jejak keberadaan NH dari transaksi tersebut dan segera bisa melakukan penangkapan,” ucap Boyamin.

MAKI juga telah memberikan informasi mengenai seluruh harta Nurhadi, yaitu berupa rumah, vila , apartemen, dan pabrik tisu di Surabaya. Termasuk kebun sawit di Sumut dan usaha burung walet di Tulung Agung.

“Dengan diketahui harta benda dan cara penukaran uang, semestinya KPK mampu untuk mempersempit pergerakan Nurhadi dan menantunya sehingga memudahkan untuk menangkapnya,” kata Boyamin berharap.

Sebagaimana diketahui, Nurhadi dan menantunya, Rezky, ditetapkan KPK menjadi tersangka kasus korupsi ‘jual-beli’ perkara senilai Rp 46 miliar. Uang itu diduga KPK diterima Nurhadi dalam kepengurusan beberapa perkara yang bergulir di pengadilan sepanjang Nurhadi menjadi Sekretaris MA, yaitu dari 2011 hingga 2016.

KPK sendiri kehilangan jejak Nurhadi dan Rezky. Berkali-kali keduanya diminta datang ke KPK tapi tidak pernah datang. Pencarian yang dilakukan KPK juga belum menunjukkan hasil. detikcom telah berusaha berkali-kali menemui Nurhadi di rumahnya di Jalan Hang Lekir, Kebayoran Baru, Jaksel, tapi tidak bisa.

Editor: PARNA
Sumber: detiknews