JAKARTA – Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) memprediksi akan terjadi lonjakan kepulangan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) atau PMI ke tanah air yang cukup signifikan, yakni 34.300 orang, pada Mei hingga Juni.

“Gelombang kepulangan akan mengalami peningkatan dan bergerak secara dinamis, di mana sebanyak 34.300 PMI akan kembali ke tanah air karena berakhir masa kontrak kerja,” kata Benny dalam Konferensi Pers di Graha BNPB, Sabtu (9/5).

Menurut catatannya, para TKI itu tersebar di 54 negara. Paling banyak bekerja di Malaysia dengan 13.074 orang, disusul Hongkong 11.359 orang, Taiwan 3.688 orang, dan Singapura 2.611 orang.

Kemudian 800 TKI di Arab Saudi, 770 orang di Brunei Darussalam, 325 orang di Korea Selatan, 304 orang di Kuwait, 219 orang di Italia, dan 173 orang di Oman, serta beberapa negara lainnya yang tidak ia sebutkan.

“PMI itu berasal dari 32 provinsi daerah asal pekerja migran,” lanjut dia.

Ia menjelaskan pihaknya akan mengawal kepulangan para PMI tersebut hingga sampai daerahnya masing-masing. Menurut dia, para PMI akan melewati protokol kesehatan yang ketat mulai dari pemeriksaan kesehatan di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), hingga rapid test di tempat.

Jika dalam prosesnya dinyatakan positif, maka PMI akan ditangani langsung oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nasional dan melakukan karantina di RS Darurat Wisma Atlet, Jakarta.

Berdasarkan catatan BP2MI,

Benny mengatakan mereka yang sudah pulang termasuk yang dinyatakan sehat, terjangkit virus, maupun meninggal dunia.

Angka tersebut juga meliputi pekerja yang pulang secara mandiri dan dijemput keluarga. Rinciannya sebanyak 33.434 orang pulang secara mandiri.

Sedangkan yang kepulangannya difasilitasi BP2MI sebanyak 17.884 orang. Dan yang difasilitasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 sebanyak 75.424 orang.

“Jumlah pekerja migran Indonesia [yang merupakan] kru kapal pesiar yang dilayani oleh petugas BP2MI sebanyak 9.553 pekerja,” tambahnya.

Editor: PARNA
Sumber: CNN Indonesia