JAKARTA – Penjualan mobil di Inggris nyaris tenggelam sepenuhnya pada April di tengah pandemi virus corona (Covid-19). The Guardian melaporkan penjualan mobil terjun bebas, turun 97 persen dibanding April 2019.

Pada April hanya 4.321 unit mobil baru yang teregistrasi, sedangkan April 2019 angkanya mencapai 161.064 unit. Penurunan ini lantaran dealer terpaksa tutup untuk menghentikan penyebaran Covid-19.

Menurut Society of Motor Manufacturers and Traders (SMMT), sebagian besar penjualan pada April untuk konsumen fleet yang sudah memesan unit terlebih dahulu. Total penjualan mobil baru yang cuma ribuan unit pada April itu merupakan titik terendah pasar sejak Inggris mengalami perang.

“Dengan dealer di Inggris tutup sepenuhnya pada April, performa pasar terburuk sepanjang ingatan bukan lagi kejutan,” kata Mike Hawes, petinggi SMMT.

Sebanyak 32 persen pangsa pasar penjualan April merupakan mobil listrik. Tesla Model 3 adalah mobil terlaris pada April, disusul mobil listrik Jaguar I-Pace.

Pasar mobil di Inggris sebenarnya sudah tertekan sebelum pandemi Covid-19 lantaran kasus skandal kasus kecurangan emisi dan langkah politik melawan mobil diesel. Selain itu keluarnya Inggris dari Uni Eropa juga dikatakan mempengaruhi secara keseluruhan.

Lockdown di Inggris telah diberlakukan sejak 23 Maret. Pada Maret penjualan turun 44 persen ketimbang periode sama tahun lalu.

SMMT memprediksi penjualan mobil baru di Inggris pada tahun ini hanya 1,68 juta unit, titik terendah sepanjang sejarah sejak 1992. Hawes bilang pemulihan penjualan mobil diperlukan sebab mendukung kesehatan perekonomian negara.

Autocar menjelaskan kejatuhan penjualan mobil di Inggris serupa negara lain di Eropa yang sudah menerapkan lockdown selama lebih dari sebulan. Di Prancis dikatakan penjualan terperosok 88,8 persen pada April dibanding tahun lalu, sedangkan di Italia tengkurap sampai 97,5 persen.

Editor: PARNA
Sumber: CNN Indonesia