BEIJING – Saat pemerintah Beijing melonggarkan aturan karantina, warga setempat mulai berwisata kembali. Bahkan pemesanan penerbangan meningkat 15 kali lipat.
Dikutip dari Arab News oleh detikcom, Sabtu (2/5/2020) warga Beijing bergembira menyambut pelonggaran kewajiban karantina mandiri. Pemesanan penerbangan yang melonjak hingga 15 kali lipat diharapkan akan menghidupkan kembali industri pariwisata Tiongkok yang telah mendapat kerugian besar akibat wabah Corona.

Sampai hari Rabu (29/4) lalu, tindakan pencegahan penyebaran virus Corona masih diberlakukan ketat, termasuk karantina wajib selama 14 hari bagi siapapun yang datang. Namun pada hari Kamis (30/4) persyaratan itu dihapuskan bagi pendatang dari daerah-daerah berisiko di China. Hal ini dilakukan dalam rangka peringatan lima hari ‘May Day’ yang dimulai pada hari Jumat (1/5).

Salah satu warga Beijing pun mengaku segera membeli tiket ke Chengdu setelah aturan dilonggarkan. Chengdu merupakan ibu kota provinsi Sichuan tempat di mana panda China hidup.

“Akhirnya terjadi, saya dengan cepat membeli beberapa tiket ke Chengdu untuk pergi dalam dua hari,” kata seorang pekerja kantor, Zheng Lijun.

Menurut data layanan reservasi online Qunar.com, pemesanan penerbangan dari Beijing melonjak 15 kali lipat dalam setengah jam pertama setelah berita tentang akhir pembatasan pada hari Rabu. Sedangkan menurut platform pemesanan perjalanan Grup Alibaba, pesanan tiket pesawat keluar dan masuk Beijing meningkat lebih dari 500 persen dalam satu jam setelah pengumuman.

Hal ini juga langsung mempengaruhi harga tiket yang melonjak. Zheng mengaku membayar tiket sebesar 480 yuan atau sekitar Rp 1.035.000 pada hari Rabu, tetapi pada hari Kamis harganya naik lebih dari dua kali lipat menjadi 1.090 yuan atau sekitar Rp 2.351.000.

Di samping itu, banyak grup wisata dan maskapai yang memberikan penawaran menarik untuk memicu pemesanan dari wisatawan. Situasi ini sangat dimanfaatkan untuk kembali menarik perhatian masyarakat setelah pandemi telah memberi dampak kerugian yang sangat besar.

Beberapa wisata pun diimbau untuk tetap membatasi pengunjung hingga 30 persen dari kapasitas lokasi. Sehingga, grup-grup wisata pun membutuhkan pemesanan lanjutan.

Kementerian Transportasi memperkirakan, sebanyak 117 juta orang melakukan perjalanan darat, kereta api atau udara selama liburan. Sekitar 23,36 juta per hari, sekitar sepertiga dari volume harian tahun lalu. Akan tetapi, biro perjalanan masih tidak diizinkan untuk mengatur perjalanan dalam melintasi perjalanan provinsi.

“Tapi setidaknya kita punya harapan sekarang,” kata Wakil Manajer Umum Agen Perjalanan Wisata Musim Semi di Shanghai.

Editor: PARNA
Sumber: detiktravel