JAKARTA – Pandemi virus corona memaksa hampir semua orang terus berada di dalam rumah. Tak hanya itu, orang pun seolah mendapat ‘PR’ untuk terus menjaga kesehatan meski tidak bisa banyak keluar rumah untuk olahraga dan bertemu dengan teman. Tak seperti yang masih muda, lansia perlu perhatian lebih.

Lansia cenderung rentan terhadap dampak kesehatan yang merugikan karena terus-terusan di rumah. Tubuh kehilangan fungsi seiring pertambahan usia, pola makan buruk,kurang olahraga, dan kesepian. Hal ini yang membuat lansia juga masuk ke dalam kelompok rentan Covid-19.

Agar tetap sehat selama karantina, berikut langkah-langkah tepat buat lansia.

1. Asupan makan teratur dan bergizi

“Semakin bertambah usia, metabolisme Anda melambat dan Anda mungkin kurang aktif, yang mana menurunkan jumlah kalori yang terbakar selama sehari,” ujar Louise Aronson, profesor geriatri di University of California San Francisco mengutip dari Livestrong.

Akibatnya, lansia cenderung makan dengan porsi lebih sedikit. Normalnya, makan tiga kali sehari, tetapi lansia bisa hanya dua kali. Porsi makan sedikit membuat berat badan turun. Ini pun membawa pengaruh pada sistem imun tubuh. Padahal sebaiknya lansia tetap memberikan asupan buat tubuh sama halnya saat mereka masih muda.

“Makan beragam makanan yang berwarna membantu Anda memperoleh asupan vitamin, mineral, dan mikronutrien yang mendukung sistem imun,” kata Aronson.

Menurut Pedoman Nasional Asuhan Nutrisi pada orang usia lanjut dan pasien geriatric. PERGEMI 2017, jumlah konsumsi protein yang dibutuhkan oleh lansia adalah 50% lebih tinggi dari orang dewasa pada umumnya

“Saat seseorang bertambah usia, tubuhnya akan mengalami perlambatan dalam mencerna makanan dan menyerap nutrisi. Karenanya, penting untuk memastikan bahwa mereka yang sudah memasuki fase lanjut usia mengonsumsi makanan yang mengandung 25-30 Gram protein secara reguler. Selain itu, menjaga keseimbangan sumber protein juga berdampak besar untuk hidup tetap sehat dan terus aktif,” tulis peneliti Jacqueline Boff, berdasar pernyataan yang diterima CNNIndonesia.com dari Abbot.

2. Bergerak

Strategi untuk mencegah kehilangan oto dan kepadatan tulang adalah latihan beban secara teratur. Berdasar Physical Activity Guidelines for Americans, orang dewasa tua sebaiknya olahraga selama 30 menit sehari dan lima kali selama seminggu.

“Aktivitas fisik apapun lebih baik daripada tidak sama sekali, jadi lakukan. Ingat, Anda bisa membaginya semisal olahraga dua kali sehari selama 15 menit, daripada sekali olahraga 30 menit,” jelas Cathleen Colon-Emeric, direktur divisi geriatri di Duke University.

Aronson menambahkan ada empat jenis aktivitas fisik yang sebaiknya dilakukan oleh lansia yakni, peregangan untuk mencegah cedera, latihan keseimbangan untuk mencegah jatuh, resistance training untuk membangun otot dan aerobik semisal jalan dan renang untuk kesehatan jantung dan paru-paru.

“Lakukan aerobik di pagi hari saat Anda punya banyak energi, peregangan selama 10 menit saat makan siang, dan di akhir bisa latihan angkat beban. Bisa memakai kantong beras, kaleng makanan atau botol air,” imbuhnya.

3. Konsultasi via telepon

Untuk mencegah penularan virus, CDC mengimbau untuk tidak kontrol ke dokter. Lansia perlu mempertimbangkan untuk melakukan konsultasi via telepon. Di awal mungkin terasa aneh karena harus membuat janji lalu baru bisa kontak dengan dokter. Namun konsultasi tetap musti berjalan apalagi untuk lansia yang memiliki penyakit kronis.

4. Jaga interaksi sosial

Physical distancing bukan berarti lansia sama sekali tidak bisa berinteraksi dengan keluarga atau teman. Interaksi sosial di kalangan lansia merupakan bagian dari kesejahteraan mereka. Ini pun berhubungan dengan penurunan risiko berbagai penyakit mulai dari alzheimer, penyakit jantung hingga kanker.

Colon-Emeric pun menyarankan lansia untuk mengatur jadwal video call dengan keluarga, bermain game online dengan teman, atau mengadakan makan malam bersama via aplikasi.

Gagap teknologi? Aronson berkata sebaiknya lansia meminta tolong pada teman atau anggota keluarga untuk membantu. Teknologi sebenarnya bisa dipelajari oleh berbagai kalangan usia dan ini sangat menyenangkan.

5. Stimulasi otak

AKtivitas yang melibatkan mental bisa menurunkan risiko gangguan kognitif. Coba lakukan permainan yang menstimulasi otak seperti board games, kartu, atau teka-teki silang.

Lansia pun bisa diajak melakukan hal baru seperti berkebun, menjahit, menyulam, atau bercerita tentang riwayat dan silsilah keluarga.

Editor: PARNA
Sumber: CNN Indonesia