JAKARTA – Studi baru yang dilakukan ilmuwan Prancis di Institut Pasteur Paris mengungkap wabah virus Corona pertama bukan disebabkan kasus impor dari China, tapi dari transmisi lokal yang tidak diketahui asalnya. Analisis genetika menunjukkan tipe dominan dari strain virus di Prancis adalah milik clade, atau kelompok virus yang tidak berasal dari China namun dari Eropa.
“Wabah di Prancis terutama disebabkan oleh satu atau beberapa varian dari clade ini, kita dapat menyimpulkan bahwa virus itu beredar secara diam-diam di Prancis sejak Februari,” kata ketua tim peneliti Dr Sylvie van der Werf dan Etienne Simon-Loriere dalam jurnal yang dipublikasikan di bioRxiv, dikutip dari South China Morning Post.

Institut Pasteur mengumpulkan sampel dari lebih dari 90 pasien lain di Prancis dan menemukan bahwa semua strain berasal dari satu garis genetik. Jalur evolusi unik virus tersebut sejauh ini hanya terdeteksi di Eropa dan Amerika.

Sampel paling awal dalam clade Prancis dikumpulkan pada 19 Februari dari seorang pasien yang tidak memiliki riwayat perjalanan dan tidak diketahui kontak dengan pendatang. Beberapa pasien memang sempat berkunjung ke beberapa negara di Eropa, Uni Emirat Arab, Madagaskar, dan Mesir tetapi tak ada bukti bahwa mereka mendapat virusnya dari sana.

Hal yang lebih mengejutkan peneliti, beberapa strain virus ternyata secara genetik lebih tua dibandingkan sampel pertama. Penjelasan yang mungkin terjadi adalah penularan lokal telah ada di Prancis selama beberapa waktu tanpa terdeteksi oleh otoritas kesehatan.

Pemerintah Prancis bisa saja tidak bisa mendeteksi transmisi awal yang terjadi. Terlebih, sebagian besar pasien memiliki gejala ringan atau tidak bergejala sama sekali.

Peneliti juga menemukan adanya tiga sampel yang berkaitan erat dengan jenis yang ditemukan di Aljazair, menunjukkan bahwa pelancong dari Prancis mungkin telah membawa virus tersebut ke Afrika dan menyebabkan wabah.

Strain dominan di Rusia dan Australia, misalnya, masing-masing berasal dari Eropa dan Amerika Serikat, menurut beberapa penelitian. Temuan ini menunjukkan kasus virus Corona pertama di beberapa wilayah tak berasal dari China.

Pandemi COVID-19 telah menginfeksi lebih dari 128.000 orang di Prancis dan menyebabkan lebih dari 23.000 kematian. Pemerintah Prancis mengambil langkah cepat dan tegas untuk melacak kontak orang yang terinfeksi dan menutup kemungkinan infeksi lebih lanjut.

Editor: PARNA
Sumber: detikhealth