MEDAN – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mengatakan ada 569 ribu tenaga kerja Indonesia (TKI) yang akan pulang dari Malaysia ke Tanah Air melalui Provinsi Sumut. Dia meminta bantuan aparat TNI-Polri untuk turut mengawal kedatangan para TKI ini untuk mengantisipasi kerepotan yang dapat terjadi.
“Ini yang harus kita antisipasi, akan masuk TKI sebanyak 569 ribu dari Malaysia. TKI ini dari seluruh Indonesia. Mereka minta buka dari Pelabuhan Teluk Nibung, Tanjungbalai,” tutur Edy saat mengikuti Operasi Aman Nusa II Toba Penanggulangan COVID-19 di Medan, Rabu (22/4/2020).

Jumlah itu, kata Edy, hanya TKI yang terdaftar. Dia mengatakan masih ada TKI yang tidak terdaftar yang juga akan pulang melalui pelabuhan tidak resmi.

“Itu yang terdaftar. Yang saya takuti yang tidak terdaftar. Dari pelabuhan tikus,” ujarnya.

Edy mengatakan banyaknya TKI yang akan pulang di tengah pandemi Corona ini akan membuat repot. Untuk itu, dia meminta bantuan aparat TNI dan Polri ikut mengamankan kepulangan TKI.

“Minta bantuan saya, tolong bantu mengantisipasi kemungkinan yang begitu repot akibat TKI yang segera pulang dari Malaysia,” jelasnya.

Pada kegiatan ini, Edy juga menyampaikan kesiapan rumah sakit dan tim medis menangani pasien COVID-19. Edy masih mengeluhkan alat pelindung diri (APD) yang saat ini masih sulit didapat.

“Ada 1.500 room rumah sakit apabila rakyat kita terpapar corona. Dengan segala macam alat kesehatannya. Dengan APD yang begitu sulitnya, begitu terbatasnya saat ini. Kita hanya punya 5.000. Satu hari dipakai itu 60 APD. Begitu terbatasnya APD kita yang dipakai aparat kesehatan,” paparnya.

Editor: PARNA
Sumber: detiknews