JAKARTA – Badan Kesehatan Dunia (WHO) berkeras membantah tudingan banyak pihak yang menyebut telah menyembunyikan informasi penyebaran pandemi virus corona.

Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan tidak ada yang dirahasiakan sejak hari pertama penyebaran virus corona. Pernyataannya itu menjawab kecaman Amerika Serikat yang menuduh jika WHO selama ini meremehkan Covid-19 yang semula menyebar di China.

“Kami telah memberi peringatan sejak hari pertama kasus itu muncul bahwa penyakit ini harus dilawan oleh semua orang,” ujarnya dalam konferensi pers virtual di Jenewa, Swiss seperti dilansir AFP.

Lebih jauh, ia mengatakan kehadiran mantan pegawai pemerintah AS yang kini bekerja di kantor pusat WHO di Jenewa menjadi salah satu bukti tidak ada hal yang disembunyikan dari Washington.

WHO mengatakan sekitar 15 orang dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) dan badan perlindungan kesehatan AS yang secara khusus bekerja sama untuk menanggapi penyebaran Covid-19.

“Ada staf CD yang bekerja bersama WHO berarti tidak ada yang disembunyikan dari AS sejak hari pertama (penyebaran corona). Karena mereka adalah orang Amerika yang bekerja bersama kami. Informasi ini dirilis dan mereka akan menginformasikan apa yang dilakukan,” ujarnya menambahkan.

“WHO Terbuka. Kami tidak menutupi apa pun. Bukan hanya kepada CDC, mereka mengirimkan pesan juga ke pihak lain – kami ingin semua negara mendapatkan pesan yang sama sehingga bisa mempersiapkan diri lebih cepat menghadapi pandemi.”

Penyebaran di Wuhan dan informasi dari Taiwan

Departemen Luar Negeri AS mempertanyakan sikap WHO yang tidak menindaklanjuti informasi dari Taiwan pada 31 Desember terkait laporan pneumonia atipikal di Wuhan.

Washington beranggapan bahwa WHO menahan informasi yang diberikan Taiwan lewat sebuah pernyataan pada 14 Januari lalu dengan mengatakan tidak ada indikasi penularan virus dari manusia ke manusia.

WHO Berkeras Tak Tutupi Penyebaran Virus CoronaFoto: CNN Indonesia/Fajrian
Menanggapi hal itu, Ghebreyesus kemabli menekankan bahwa WHO mengetahui laporan penyebaran virus dari Wuhan, sementara surel dari Taiwan hanya mencari informasi kelanjutan.

“Satu hal yang harus diperjelas adalah informasi pertama bukan dari Taiwan. Banyak negara yang meminta klarifikasi. Laporan pertama datang dari Wuhan. Taiwan tidak melaporkan penularan dari manusia ke manusia,” katanya.

Direktur kedaruratan WHO Michael Ryan memperkuat argumen dengan mengatakan bahwa surel dari Taiwan tidak menyebutkan apa pun selain apa yang telah dilaporkan di media.

“Klaster pneumonia atipikal tidak jarang. Ada jutaan kasus pneumonia atipikal di seluruh dunia pada tahun tertentu,” ujarnya.

Trump acapkali menganggap jika WHO sangat bias terhadap China di tengah penyebaran virus corona. Trump mempertanyakan sikap WHO yang memberikan rekomendasi yang salah terkait penyebaran virus SARS-Cov-2.

Ia menganggap WHO terlalu membela China dan terlambat dalam memberikan penyebaran virus corona yang telah menyebar ke lebih dari 200 negara dan menginfeksi lebih dari 2,4 juta orang di dunia. Trump kemudian menginstruksikan jajaran pemerintah untuk menghentikan sementara bantuan dana untuk WHO.

AS diketahui sebagai donor utama WHO yang mendanai sekitar US$400 hingga US$500 atau sekitar Rp6,26 triliun hingga Rp7,83 triliun setiap tahunnya. Sikap Trump itu menuai kecaman dari pemimpin dunia yang kecewa dengan keputusannya tersebut.

Editor: PARNA
Sumber: CNN Indonesia