JAKARTA – Mesut Ozil disebut jadi salah satu pemain Arsenal yang menolak pemotongan gaji di tengah pandemi Corona. Pihak Ozil sempat berpendapat kondisi keuangan klub masih sehat saat ini.

Arsenal mengumumkan pemain, pelatih, dan tim pelatih setuju dengan pemotongan gaji sebesar 12,5 persen dalam periode satu tahun ke depan. Dikutip dari Daily Mail, Ozil menolak rencana tersebut.

Ozil disebut lebih memilih penundaan gaji dibandingkan pemotongan gaji yang telah disetujui oleh rekan-rekan setimnya.

Ozil dinilai mungkin bersedia untuk mendapatkan pemotongan gaji di masa depan namun ia harus memastikan kondisi finansial klub benar-benar terpengaruh oleh pandemi Corona.

Dalam wawancara sebelumnya, Erkut Sogut yang merupakan perwakilan Ozil menganggap kondisi saat ini belum membuat para pemain harus melakukan pemotongan gaji.

“Penundaan gaji adalah salah satu opsi namun saya tak setuju bila pemotongan gaji dilakukan hari ini ketika klub masih mendapat keuntungan seperti halnya tahun lalu.”

“Efek situasi ini baru terlihat pada klub pada tiga sampai enam bulan mendatang. Kami belum melihatnya hari ini,” tutur Sogut.

Arsenal sendiri telah menetapkan skema soal pemotongan gaji sebesar 12,5 persen tersebut. The Gunners akan mengembalikan nominal pemotongan gaji tersebut pada pemain bila mereka lolos ke Liga Champions dalam dua musim ke depan.
Dapat Rp6,7 Miliar Sepekan, Ozil Tolak Rencana Potong Gaji

Bila Arsenal hanya lolos ke Liga Europa, pengembalian gaji sebesar 7,5 persen akan dilakukan. Andai Arsenal tak bisa lolos ke kompetisi Eropa, jumlah gaji yang dipotong tidak akan dikembalikan.

Editor: PARNA
Sumber: CNN Indonesia