JAKARTA – Presiden Amerika Serikat Donald Trump bereaksi menanggapi aksi-aksi demo di sejumlah negara bagian AS untuk memprotes aturan tetap di rumah, yang diterapkan karena pandemi virus Corona.
Seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (18/4/2020), Trump terkesan menunjukkan dukungannya pada ribuan warga AS yang berdemo itu, dengan sebagian demonstran membawa pistol.

“LIBERATE (bebaskan -red) MINNESOTA!” demikian cuitan Trump di akun Twitter miliknya. “LIBERATE MICHIGAN!” tulisnya lagi.

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom hari ini, Sabtu (18/4/2020):

– Prancis Tegaskan Tak Ada Bukti Virus Corona Berasal dari Lab Wuhan

Pemerintah Prancis menegaskan bahwa sejauh ini tak ada bukti kaitan antara virus Corona dengan aktivitas laboratorium riset P4 di kota Wuhan, China, tempat berawalnya virus mematikan itu.

“Kami ingin memperjelas bahwa sampai hari ini tidak ada bukti faktual yang menguatkan informasi yang baru-baru ini beredar di pers Amerika Serikat yang menyebutkan adanya kaitan antara asal-usul COVID-19 dan pekerjaan laboratorium P4 Wuhan, China,” kata seorang pejabat di kantor Presiden Emmanuel Macron, seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (18/4/2020).

Saat ini, konsensus ilmiah secara luas menyatakan bahwa SARS-CoV-2, nama resmi untuk virus Corona, berasal dari kelelawar.

Pada tahun 2004, pemerintah Prancis menandatangani kesepakatan dengan China untuk mendirikan sebuah laboratorium penelitian penyakit-penyakit infeksi dengan level keselamatan biologi 4, level tertinggi di Wuhan. Informasi ini berdasarkan dekrit Prancis yang diteken oleh menteri luar negeri Prancis saat itu, Michel Barnier.

– Kasus Corona di AS Tembus Angka 700.000, Lebih dari 36 Ribu Meninggal

Virus Corona di Amerika Serikat terus merajalela. Jumlah kasus infeksi virus Corona di negara adikuasa itu telah menembus angka 700 ribu kasus.

Menurut data penghitungan yang dilakukan Johns Hopkins University, seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (18/4/2020), AS telah mencatat 700.282 kasus COVID-19 dan 36.773 kematian hingga Jumat (17/4) pukul 20.30 waktu setempat.

Angka tersebut termasuk jumlah kematian sebanyak 3.856 jiwa yang dilaporkan dalam waktu 24 jam terakhir. Namun angka tersebut kemungkinan mencakup kematian yang diduga karena virus Corona, yang sebelumnya tidak dimasukkan dalam penghitungan resmi.

Pekan ini, New York City, yang termasuk paling terdampak parah akibat wabah Corona, menyatakan akan memasukkan 3.778 kematian yang diduga karena COVID-19 ke dalam penghitungan resminya.

– Trump Dukung Aksi Demo Tolak Lockdown Corona, Gubernur Washington Marah

Presiden Amerika Serikat Donald Trump bereaksi menanggapi aksi-aksi demo di sejumlah negara bagian AS untuk memprotes aturan tetap di rumah, yang diterapkan karena pandemi virus Corona.

Seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (18/4/2020), Trump terkesan menunjukkan dukungannya pada ribuan warga AS yang berdemo itu, dengan sebagian demonstran membawa pistol.

“LIBERATE (bebaskan -red) MINNESOTA!” demikian cuitan Trump di akun Twitter miliknya. “LIBERATE MICHIGAN!” tulisnya lagi.

– WHO: Banyak Negara Bisa Seperti China yang Merevisi Jumlah Kematian Corona

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa banyak negara mungkin akan mengikuti China yang merevisi jumlah kematian terkait virus Corona, setelah mereka berhasil mengendalikan krisis ini.

Hal ini disampaikan WHO setelah Kota Wuhan di China yang menjadi pusat wabah COVID-19, mengakui adanya kesalahan dalam penghitungan jumlah kematian dan mendadak menambah korban jiwa 50 persen lebih tinggi dari angka yang selama ini dilaporkan. Langkah otoritas Wuhan ini dilakukan seiring meningkatnya keraguan dunia mengenai transparansi China atas wabah Corona.

WHO menyatakan bahwa Wuhan telah kewalahan dengan virus Corona yang muncul di kota itu pada Desember 2019. Pihak berwenang setempat terlalu kewalahan untuk memastikan setiap kematian dan kasus infeksi dicatat dengan benar.

– Virus Corona Telah Renggut Lebih dari 150.000 Nyawa di Dunia

Korban jiwa akibat keganasan virus Corona di seluruh dunia kini telah mencapai lebih dari 150 ribu orang. Jumlah korban jiwa terbanyak di dunia tercatat di Amerika Serikat dengan lebih dari 36 ribu orang.

Diikuti kemudian oleh Italia yang mencatat 22.745 kematian, kemudian Spanyol dengan 19.478 kematian dan Prancis dengan 18.681 kematian. Demikian menurut data penghitungan AFP, Sabtu (18/4/2020).

Ancaman virus Corona saat ini juga meningkat di negara-negara Afrika yang pada Jumat (17/4) waktu setempat, telah melaporkan 1.000 kematian.

Editor: PARNA
Sumber: detiknews