JAKARTA – Perdana Menteri Spanyol Pedo Sànchez berencana mencabut sejumlah aturan pembatasan wilayah atau lockdown meski ribuan kasus baru virus corona (Covid-19) masih ditemukan setiap hari.

Dalam jumpa pers Hari Paskah, Minggu (12/4), Sànchez mengatakan beberapa pencabutan pembatasan akan dilakukan hari ini. Dia menuturkan pencabutan pembatasan ini akan bersifat progresif serta terukur.

“Saya ingin memperjelas, kita tidak menghadapi fase kedua (penyebaran corona). Keadaan siaga tetap berlanjut dan pembatasan secara umum tetap berlanjut,” ucap Sànchez seperti dilansir dari CNN.

Langkah ini dilakukan Sànchez setelah mengklaim tingkat penularan dan kematian akibat kasus Covid-19 di Spanyol terus melambat.

Berdasarkan data Worldometer, Spanyol merupakan negara dengan kasus corona tertinggi kedua di dunia. Per Senin (13/4), Spanyol tercatat memiliki 166.831 kasus Covid-19 dengan 17.209 kematian.
Spanyol Longgarkan Lockdown Meski Banyak Kasus Baru CoronaFoto: CNN Indonesia/Fajrian

hingga penutupan perbatasan nasional selama 15 hari.

Selama lockdown, seluruh warga diperintahkan untuk tetap berada di dalam rumah masing-masing dan diimbau tidak bepergian jika bukan dalam situasi darurat.

Namun, kini Sànchez menuturkan pencabutan pembatasan akan disesuaikan berdasarkan parameter pemerintah berdasarkan tingkat penularan dan kapasitas sistem kesehatan Spanyol.

Ia menegaskan pencabutan pembatasan ini tidak akan mempengaruhi progres pemerintah dalam memerangi pandemi yang telah menginfeksi lebih dari 1,8 juta orang di 210 negara dan wilayah ini.

Sànchez menegaskan pemerintahannya bertanggung jawab memenuhi pasokan peralatan medis seperti masker dan APD di tengah ketidaksiapan negara-negara menghadapi wabah ini.

“Spanyol mulai menjamin pasokan ketersediaan materi-materi ini secara sistematis dengan mengambil langkah-langkah yang tidak tergambarkan untuk melindungi petugas kesehatan,” tutur Sànchez.

Dalam jumpa pers tersebut, Sànchez juga sempat menyinggung persatuan politik Spanyol dalam memerangi pandemi ini.

Hal itu diutarakan Sànchez ketika ia terus dihadapkan oleh kritikus yang menganggap pemerintah gagal membendung penyebaran corona di negara Eropa selatan itu.

“Tidak ada kata selain ‘persatuan’ yang akan keluar dari mulut saya,” kata Sànchez.

Editor: PARNA
Sumber: CNN Indonesia