Persoalan sampah plastik di Indonesia dari tahun ke tahun makin mengkhawatirkan. Dari data World Bank Indonesia, dari seluruh jumlah sampah di Indonesia, 20 persen di antaranya adalah limbah plastik yang mengotori sungai dan lautan.

Bukan tanpa alasan, di balik maraknya penggunaan wadah berbahan plastik, pengelolaan limbahnya justru belum maksimal. Hal ini sejalan dengan pernyataan Direktur Pengelolaan Sampah KLHK, Novrizal Tahar, bahwa kepedulian masyarakat akan pengelolaan limbah plastik yang masih rendah.

“Persoalan sampah ini bukan persoalan sepele, karena menyangkut kultural atau perilaku. Jadi yang harus dilakukan adalah mendorong perubahan perilaku agar ketidakpedulian masyarakat untuk mengelola sampah turun, bahkan kalau bisa sampai nol persen,” ujarnya pada Selasa (25/2).

Sebenarnya, pemerintah tidak serta-merta menutup mata dengan persoalan sampah plastik ini. Pemerintah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2018 tentang Penanganan Sampah Laut, yang bertujuan mengurangi 70 persen sampah di lautan pada 2025 mendatang.

Program pemerintah untuk menanggulangi sampah plastik ini pun mendapat dukungan dari banyak pihak, tak hanya dari dalam pihak pemerintahan, namun juga swasta. Salah satunya Danone-AQUA dan perusahaan teknologi mobile terbesar di Asia Tenggara, Grab yang telah mencanangkan gerakan #BijakBerplastik dan #LangkahHijau.

Dimulai pada tahun 1993, Danone-AQUA memiliki program bertajuk AQUA Peduli yang menjadi pelopor untuk mengajak orang agar lebih peduli lingkungan dengan melakukan daur ulang. Dengan program ini juga, setiap tahunnya AQUA berkomitmen membantu mengurangi sampah plastik sebanyak 12 ribu ton per tahun melalui enam unit bisnis daur ulang yang tersebar di beberapa wilayah.

Dan sejak tahun 2018, Danone-AQUA kembali dengan kampanye lanjutan bertajuk #BijakBerplastik guna mendukung program pemerintah untuk menurunkan limbah plastik yang bocor ke lautan.

“Sejak 2018, kamu sudah memulai campaign #BijakBerplastik yang berfokus pada tiga hal, yaitu edukasi, pengumpulan sampah plastik, dan inovasi kemasan,” jelas Sustainable Development Senior Manager, Danone Indonesia, Ratih Anggraeni.

Ada tiga komitmen penting yang menjadi fokus utama program ini. Yaitu pengumpulan kembali limbah terbuang untuk mengurangi sampah plastik, edukasi akan pentingnya pengelolaan limbah plastik kepada anak-anak Indonesia, dan inovasi untuk merancang botol AQUA baru yang 100 persen dapat didaur ulang kembali.

Dari tiga fokus utama program #BijakBerplastik, lahirlah inovasi bernama AQUA LIFE, yaitu produk terbaru AQUA dengan botol yang terbuat dari 100 persen plastik daur ulang, serta 100 persen bisa pula didaur ulang. Adanya logo sirkuler pada botol AQUA LIFE juga menandakan suatu proses yang berkelanjutan yang dijamin lebih ramah lingkungan.

AQUA LIFE menggunakan air dari sumber terpilih dengan kandungan mineral alami yang terjaga serta dikemas dengan teknologi modern sehingga lebih terjamin kebersihannya. Sehingga produk yang dihasilkan pun telah memenuhi kriteria SNI, BPOM, dan bersertifikat halal. Tujuannya satu, yakni sebagai aksi nyata komitmen #BijakBerplastik AQUA untuk Indonesia yang lebih bersih

AQUA x Grab

Selain Danone-AQUA, sejak 2019 Grab Indonesia juga mulai fokus mengembangkan teknologi untuk kepentingan lingkungan dengan meluncurkan berbagai inovasi. Mulai dari mobil elektrik ramah polusi yang tersedia di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta hingga program wadah pakai ulang yang berlaku di layanan GrabFood Bali.

“Sejak tahun 2019 kita mulai berinisiatif untuk operational yang berlandaskan sustainability initiative dengan program #LangkahHijau,” ungkap Presiden Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata.

Menurut penjelasan Ridzki, sebenarnya kepedulian akan sampah plastik di Indonesia sudah mulai meningkat. Hanya saja, minimnya edukasi tentang pengelolaan sampah plastik serta fasilitas yang belum memadai menjadi kendala sehingga penanganan sampah plastik belum bisa maksimal.

Visi serta misi yang sama untuk membantu menjaga kelestarian lingkungan inilah yang akhirnya menggugah Danone-AQUA dan Grab untuk melakukan sebuah kolaborasi melalui layanan GrabExpress Recycle. Memanfaatkan teknologi yang bisa diakses dengan aplikasi Grab, pelanggan Grab di kawasan Jakarta dan Tangerang Selatan dapat mengirim sampah gelas atau botol plastik ke bank daur ulang terdekat yang telah terdaftar.

AQUA x Grab

Kini, sudah ada 13 lokasi bank daur ulang di Jakarta dan 5 lokasi lain yang tersebar di kawasan Tangerang Selatan. Tak hanya disortir ulang, nantinya limbah plastik yang telah diambil oleh driver Grab akan didaur ulang atau dikelola kembali menjadi barang yang bermanfaat dengan bantuan Danone-AQUA.

Dengan adanya kolaborasi ini, Danone-AQUA dan Grab berharap dapat membantu mencapai target pemerintah untuk mengurangi sampah plastik di lautan hingga 70 persen. Selain itu, langkah ini juga sebagai perayaan Hari Peduli Sampah Nasional pada 21 Februari lalu melalui kegiatan yang positif dan bermanfaat.

Editor: PARNA
Sumber: kumparan