RS Darurat Pulau Galang akan menjadi tempat perawatan bagi pekerja migran Indonesia. Selain menyiapkan bangunan baru dan merenovasi gedung lama di pulau tersebut, juga akan disiapkan helipad.
Pangkogabwilhan I Laksamana Madya Yudo Margono mengatakan helipad akan digunakan untuk melakukan evakuasi jika ada pasien yang memerlukan tindakan medis khusus. Pasalnya RSD Pulau Galang hanya menangani pasien dengan kondisi ringan dan sedang.
“Di sana sedang dibangun juga helipad untuk emergency dan juga daerah tersebut jauh dari pemukiman di mana yang RS Darurat Galang ini juga bisa dilaksanakan evakuasi melalui heli maupun dari kapal karena di situ ada dermaga yang mendukung yang bisa untuk mendukung kesiapan rumah sakit tersebut,” kata Yudo dalam konferensi pers via live streaming di BNPB, Jakarta Timur, Jumat (3/4).
“Dan ini dari Batam juga jaraknya tidak jauh, 30 menit perjalanan darat dan juga bisa digunakan ataupun menggunakan heli bila ada emergency,” tambah dia.
Solidaritas di Tengah Wabah Corona
Saat pemerintah terlambat hadir, rakyat berinisiatif dan bersolidaritas menghadapi wabah corona. Mereka menghimpun upaya untuk menolong sesama. Simak kisahnya dalam collection ini dan subscribe agar dapat notifikasi jika ada story baru.
Terkait tenaga medis, Yudo mengatakan TNI telah melakukan rekrutmen dari personel TNI, Polri dan Sukarelawan. Saat ini yang sudah ada berjumlah 77 orang.
“Kemudian di sana sudah ditunjuk tim dokter selaku Dansatgaskes di sana adalah Kolonel Heru dari Kodam I/Bukit Barisan dan saat ini sudah dilaksanakan persiapan-persiapan untuk merekrut personel-personel dari TNI, Polri maupun sukarelawan yang saat ini sudah berjumlah 77 orang yang sudah siap,” kata Yudo.
Proses pembangunan RSD Pulau Galang sendiri saat ini sudah mencapai 96 persen. Pemerintah tengah melakukan mobilisasi peralatan medis untuk digunakan di lokasi bekas pengungsian Vietnam tersebut.
RSD Pulau Galang akan diutamakan untuk merawat TKI dari Malaysia yang memiliki gejala COVID-19. Meski begitu rumah sakit tersebut juga dapat digunakan oleh masyarakat sebagai tempat rujukan.
Editor: PARNA
Sumber: kumparan
