Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Virus Corona di Sumatera Barat semakin meningkat. Akibatnya, ruang isolasi di Rumah Sakit Achmad Mochtar (RSAM) Kota Bukittinggi penuh, bahkan telah melebihi kapasitas yang ada.

Direktur Utama (Dirut) RSAM Bukittinggi, Khairul, menyebutkan ruang isolasi RSAM Bukittinggi sudah penuh, karena hanya memiliki 10 ruangan.

“Saat ini sudah ada sebanyak 12 PDP, sementara kita hanya memiliki 10 ruangan. Kami akan berusaha untuk perluasan, akan menambah ruangan di samping ruang isolasi saat ini, karena saat ini PDP terus bertambah,” ujarnya saat dihubungi Langkan.id via telepon, Selasa (24/3).

Tidak hanya itu, selain penuhnya ruang isolasi, saat ini RSAM Bukittinggi, kata Khairul, juga kekurangan Alat Pelindung Diri (APD). “APD kami juga kurang, sangat langka. Sementara kebutuhan untuk pelayanan setiap hari. Hari ini saja, APD kami tidak cukup,” jelasnya.

WhatsApp Image 2020-03-24 at 17.40.37.jpeg

Terkait kekurangan APD, menurut Khairul pihaknya masih menunggu kiriman dari pemerintah pusat. Meskipun demikian, untuk pelayanan terhadap PDP tetap diupayakan seoptimal mungkin.

“Tidak tahu mau dibeli dari mana, kami menunggu kiriman. Mudah-mudahan yang dari pusat kami dapat hari ini. APD yang minim itu seperti baju Hazardous material suit atau Hazmat suit, kacamata pengaman (Uvex Stealth Safety) hingga masker N95, ini sangat dibutuhkan,” ucapnya.

Lalu, kekurangan itu, kata Khairul, juga telah disampaikan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar dan telah lama diurus. Namun, permasalahan saat ini memang ketersediaan APD yang tidak mencukupi.

“Pemprov Sumbar melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) telah berusaha. Tapi APD itu akan dibeli di mana, kita tidak tahu, itu masalahnya,” ungkap Khairul.

Lebih lanjut, tim medis yang akan menangani PDP, ia menyebutkan sudah memadai. “Kalau tim medis, kami sudah memiliki dokter paru sebanyak tiga orang, juga didukung dokter spesialis lain, jumlahnya hampir 40 orang,” katanya.

Editor: PARNA
Sumber: kumparan