TANJUNGPINANG – Para dokter dan tenaga medis di Provinsi Kepulauan Riau meminta pemerintah untuk membuka data pasien Corona atau COVID-19. Tujuannya mempermudah melakukan pelacakan OPD, Selasa (24/3/2020).

Permintaan itu dilayangkan dalam bentuk pernyataan sikap yang ditujukan kepada Gubenur Kepri, DPRD dan Walikota atau Bupati serta semua pejabat pengambil kebijakan.

Para dokter dan tenaga medis yang berjuang di garis terdepan menghadapi virus jahat itu meminta maaf tidak akan memberikan pelayanan apabila APD tidak tersedia.

Ada enam poin pernyataan sikap yang ditanda tangani Ketua Ikatan Dokter Indonesia Kepri dr Rusdani, Ketua IDI Cabang Batam, Ketua PDUI Kepri, Ketua Persi Kepri, Ketua ARSSI da Ketua Asklin Kepri.

Pertama pemerintah membuat penegasan pembatasan mobilasisi penduduk dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Walaupun mungkin berdampak Ekonomi tetapi kami siap puasa bahkan kelaparan dari pada seluruh bangsa ini tertular Covid-19.

Kedua, perintahkan aparat yang berwewenang menindak tegas setiap pelanggaran kebijakan atau edaran yang sudah dibuat banyak khususnya social distancing dan pengumpulan massa lebih dari 10 orang.

Ketiga, kegiatan meminta perkantoran termasuk sidang-sidang di pengadilan untuk ditunda. Keempat, melengkapi seluruh Rumah Sakit, Puskesmas, klinik, dan praktek pribadi dengan APD Standar.

Kelima, laboratorium pemeriksaan standar RT PCR (Real Time Reverse Transcriptase Polymerase ) disediakan di ibukota pibvinsi agar diagnosis segera dilakukan kurang dari 24 jam dan keenam mohon untuk membuka data pasien untuk memudahkan tracing ODP.

Update COVID-19 di Kepri

Dari data yang dirilis Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, per 22 Maret 2020 terdapat 248 ODP dan 31 PDP di Batam.

Ke-248 ODP ini, 188 orang diantaranya dalam pemantauan dan 60 orang sisanya selesai dipantau.

Sebanyak 120 ODP di Batam diambil sampelnya, 60 diantaranya masih diproses di laboratorium dan 60 sisanya dinyatakan negatif.

Sementara itu, untuk PDP di Batam berjumlah 31 orang. Sebanyak 14 orang masih dirawat dan 17 orang sudah dipulangkan ke rumah.

Dari ke-31 PDP ini juga diketahui 12 orang sampelnya masih diuji di laboratorium, 17 orang negatif dan dua orang positif. Satu dari positif Covid-19 di Batam sudah meninggal dunia pada Minggu (22/3/2020) malam.

Editor: PARNA
Sumber: batamnews