BATAM – Pemerintah sedang melakukan penyisiran terhadap 131 orang, termasuk penumpang dan kru kapal serta dua sopir dan seorang resepsionist terkait kasus Nomor 2 positif Covid-19 di Kota Batam.

Dua sopir dimaksud adalah sopir yang mengantar Kasus No 2 dari Pelabuhan Sekupang ke apartemen setibanya dari Singapura dan sopir taksi online yang mengantarnya ke rumah sakit.

Walikota Batam H Muhammad Rudi SE, MM menjelaskan hal tersebut saat konferensi pers di teras Kantor Walikota Batam, Jumat (20/3/2020) sore, sekitar pukul 16.40 WIB.

Dia menjelaskan bahwa saat ini petugas masih menelusuri semua orang yang telah melakukan closed contact atau kontak dekat dengan Kasus No 2, baik resepsionis apartemen maupun petugas lainnya.

Kata Rudi, pemerintah telah menyediakan 40 kamar untuk karantina di asrama haji. Tetapi jika jumlahnya membludak, kapasitas yang tersedia mampu msudah dan enampung hingga 320 orang.

Dijelaskan bahwa tanggal 28 Maret ini RS Khusus Corona di Pulau Galang sudah selesai dan segera bisa digunakan setelahnya.

Dikatakan, sudah ada cadangan rumah sakit di sana. Cadangan kedua adalah RSBP yang lama. Sudah dibersihkan bisa dipakai.

“Ada gedung bekas di Sekupang yang mampu menampung 400-500 orang. Kita akan koordinasi dengan Dandim untuk pinjam tempat tidur portable,” ujar Rudi.

Dia menjelaskan soal Kasus No 1 dan Kasus No 2. Rudi menjelaskan bahwa Kasus No 1 berasal dari Cluster Bogor. Kasus No 2 belum jelas Sumbernya dari mana. Tetapi menurut pengakuan pasien, dia closed contact dengan temannya yg sakit di Paris, Prancis.

Rudi tak lupa membagikan nomor hotline untuk dihubungi terkait 131 orang yang sedang dalam penyisiran.

Walikota Batam H Muhammad Rudi SE. MM, telah secara resmi mengumumkan penambahan satu lagi pasien positif terinfeksi virus corona. Pasien tersebut baru pulang dari Paris, Prancis.

Walikota Rudi mengumumkan melalui konferensi pers di teras Kantor Walikota Batam, Jumat (20/3/2020) sore, sekitar pukul 16.40 WIB.

Rudi memaparkan bahwa pasien nomor 2 di Batam itu saat ini sedang dirawat di RS Badan Pengusahaan Batam (RSBP).

Pasien dimaksud adalah seorang laki-laki berusia 32 tahun dan bukan warga Kepri. Dia memiliki riwayat perjalanan ke Malaysia dari tanggal 25 Februari 2020 hingga 1 Maret 2020.

Selanjutnya berangkat ke Paris, Prancis, sampai 12 Maret 2020. Selama di Paris, dia memiliki kontak langsung dengan teman yang mengalami demam dan batuk pilek.

Pada 12 Maret berangkat ke Singapura dan tiba di Changi pada 13 Maret. Lanjut ke Harbour Front lalu masuk ke Batam. Tiba di Pelabuhan Sekupang pukul 18.40 WIB.

Dia menumpang taksi menuju apartemen di Batam Center.

Sejak di Paris sampai Indonesia merasa gangguan tenggrokan. Pada 14 Maret merasa demam dan berobat ke RS terdekat.

Dokter melakukan penanganan radiologi dan uji lab. Hasilnya menjurus suspect bronkopienomia.

Selanjutnya dia dinyatakan positif Covid-19.

Dengan demikian, jumlah kasus positif coronavirus desease 2019 (Covid-19) di Kepri kini menjadi empat orang, masing-masing dua di Kota Batam, satu di Kota Tanjungpinang, dan satu di Kabupaten Karimun.

Total 369 Kasus, 32 Meninggal

Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah tentang Covid-19, Achmad Yurianto, di Jakarta, telah mengumumkan data terkini bahwa hari ini, Jumat (20 Maret) pasien positif corona di Indonesia bertambah 60 orang. Kini total kasus di Indonesia menjadi 369 orang.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 32 orang meninggal dunia dan 17 orang dinyatakan sembuh.
“Ada 60 kasus baru, sehingga kasus positif adalah 369,” ujar dr Achmad Yurianto.

Mengenai kondisi dan riwayat pasien yang positif ini masih dijelaskan lebih lanjut oleh Walikota Batam, Kadinkes Kepri dan stakeholders lainnya, Jumat sore ini.

Sebelumnya seorang warga di Batam telah dinyatakan positif terpapar virus corona.

Ia berjenis kelamin perempuan umur 51 tahun dan kini dirawat di RSUD Embung Fatimah.

Ia memiliki riwayat perjalanan ke Jakarta, Bogor, dan Yogjakarta.

Walikota Batam Rudi, dalam konferensi pers, Kamis (19/3/2020) sore mengatakan, pasien tersebut melakukan perjalanan dari 21 Februari hingga 4 Maret.

“ Pada 2 Maret yang bersangkutan mengeluh demam dan batuk berdahak dan berobat di Puskemas dekat rumah. Sempat membaik dan 7 Maret sudah tidak ada keluhan lagi,” ujar Walikota.(*)

Editor: PARNA
Sumber: suryakepri