BATAM – Sejumlah penumpang di Pelabuhan Feri Internasional Batam Center protes karena tidak bisa berangkat ke Singapura, Senin (16/3/2020).

Larangan itu dikeluarkan agen operator kapal di Batam ke Singapura setelah adanya informasi dari agen kapal di Singapura.

Lisna, misalnya. Warga Batam Center ini kaget saat agen kapal di Pelabuhan Feri Batam Center menolak memberangkatkannya. Padahal, dia ke Singapura hanya untuk transit ke tujuan negara lain.

“Bagaimana saya tak bisa berangkat, padahal cuma mengantar anak yang hendak pendidikan. Agen kapal tak memperbolehkan saya berangkat,” terang Lisna.

Syahbandar Pelabuhan Feri Internasional Batam Center, Deny Cahyadi juga membenarkan pihaknya tak memiliki kapasitas atas larangan penumpang ke Singapura. Hanya saja karena adanya imbauan dari Singapura, beberapa agen kapal menolak memberangkatkan penumpang.

“Memang ada yang ditolak berangkat, alasannya karena agen takut. Padahal aturannya baru nanti malam (kemarin) pukul 23.59 WIB,” terang Deny.

Tak hanya itu, imbas dari aturan yang dikeluarkan otoritas Singapura, sejumlah operator kapal juga mulai mengurangi trip ke Singapura. Dari yang awalnya memiliki trip puluhan, berkurang jadi beberapa trip saja.

“Imbasnya luar biasa. Semua operator kapal mengurangi trip mereka ke Singapura, mulai dari Majestic, Batam Fast dan untuk Sindo masih menunggu,” terang Deny.

Diakui Deni, sejak merebaknya Covid-19 jarang sekali kapal tujuan Singapura yang penuh. Bahkan, pada akhir pekan, jumlah penumpang jauh sekali berkurang, dari yang lebih 10.000 menjadi 3.000-an.

“Sebelum ada larangan dari Singapura, jumlah penumpang juga jauh menurun,” ujarnya.

Sedangkan untuk kapal tujuan Batam – Malaysia dipastikan masih aman. Kalau pun berkurang, jumlahnya tidak signifikan dan masih lancar untuk keberangkatan.

“Bahkan ada kekurangan kapal, karena memang dari operator kapalnya yang kurang,” jelas Deny.

Sementara, Haries, Operasional Kapal Majestic membenarkan adanya penurunan jumlah penumpang yang sangat signifikan. Namun yang tidak bisa mempersentasekan berapa penurunan penumpang sejak Covid-19.

“Pastinya penurunan jauh, namun kantor yang tahu untuk persentasenya,” imbuh Haries.

Menurut dia, imbas dari penurunan penumpang dan aturan Singapura, membuat pihaknya mengurangi trip kapal. Tujuannya untuk menghemat operasional, karena setiap kapal yang berangkat tak pernah penuh.

“Memang dikurangi, tetapi saya tak tahu jadi berapa trip. Manajemen kantor lah yang tahu,” pungkasnya.

Editor: PARNA
Sumber: batamtoday