Kecelakaan kerja terjadi di perusahaan galangan kapal Bandar Abadi, Tanjunguncang, Sabtu (14/3). Ledakan besar terjadi di sebuah kapal yang sedang dikerjakan sekitar pukul 09.00 WIB. Satu pekerja tewas bernama Rihat Aruan. Lima orang luka berat, dan dua orang lainnya luka ringan.

Ledakan tersebut membuat pekerja lainnya panik. Tujuh korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah. Satu orang ke klinik di Tanjungucang. Rihat Aruan menghembuskan napas terakhirnya di RSUD Embung Fatimah sekitar pukul 14.00 WIB. Empat orang mendapat perawatan intensif karena luka bakar yang cukup parah. Sementara dua orang lainnya diperbolehkan pulang karena hanya luka bakar ringan.

Seorang petugas medis di kamar jenazah RSUD Embung Fatimah mengatakan, korban Rihat Aruan menderita luka bakar lebih dari 50 persen di bagian depan tubuhnya. “Kaki, tangan, dan wajah semua terbakar. Yang luput hanya dadanya,” ujarnya.

Sementara, Kapolsek Batuaji Kompol Syafruddin Dalimunthe membenarkan kejadian ini. Kasus ini masih didalami. “Satu orang tewas. Masih kami mintai keterangan termasuk pihak perusahaan,” ujarnya.

Tetapi kuat dugaan tewasnya Rihat Aruan ini karena minimnya keamanan dari manajemen. Dari hasil pemeriksaan sementara, dan keterangan saksi di lokasi kejadian, kecelakaan ini terjadi di ruangan mesin kapal tugboat Maju Jaya yang sedang diperbaiki.

Sebelum kejadian, seorang pekerja membuka main hole atau tutup tangki BBM kapal di dekat ruangan mesin. Saat tutup tangki sudah dibuka, Seorang pekerja lain turun dan melakukan pemotongan dengan stang las tanpa sepengetahuan dari pekerja yang membuka tutup tangki tadi.

Tiba-tiba, api langsung merambat ke lokasi tangki BBM yang sudah terbuka. “Saat itu ada enam pekerja, tujuh termasuk yang cutting tadi di ruangan mesin kapal itu. Mereka semua terkena luka bakar,” tambah Dalimunthe.

Kemudian pekerja yang buka tangki BBM langsung melapor ke petugas keamanan perusahaan. Tujuh pekerja langsung dievakuasi dan dilarikan ke rumah sakit. “Empat orang bisa jalan sendiri, tiga lain dipapah. Setelah menjalani perawatan medis, satu meninggal dunia,” katanya.

Pihak perusahaan belum memberikan pernyataan resmi terkait kecelakaan kerja ini. Kecelakaan serupa sering terjadi di sejumlah galangan kapal di Batam.

Editor: PARNA
Sumber: batampos