BATAM – Suasana rumah korban kecelakaan kerja PT Bandar Abadi, Tanjung Uncang, Kota Batam, Provinsi Kepri, Almarhum Rihat Aruan penuh isak tangis dari kerabat dan keluarga korban.

Kerabat dan teman korban yang datang tidak ada satu pun yang memberikan komentar. Mereka terlihat larut dalam duka.

Mereka silih berganti untuk memberi ucapan duka cita setelah jenazah korban dibawa dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah ke rumah duka, Sabtu (14/9/2020) sekira pukul 10 malam kemarin.

Keluarga dan kerabat korban begitu terpukul dengan kepergian Rihat Aruan yang begitu cepat.

Kronologi Kecelakaan Kerja

Kecelakaan kerja (laka) terjadi di PT Bandar Abadi yang terletak di kawasan Tanjunguncang, Batam, Kepri, Sabtu (14/3/2020).

Dari informasi yang dihimpun Tribunbatam.id, laka kerja ini terjadi saat pekerja sedang melakukan pekerjaan di ruang mesin tugboat dan dikerjakan di PT Bandar Abadi. Tabung gas meledak dan sejumlah karyawan menjadi korban.

Laka kerja terjadi sekira pukul 09.00 WIB. Diduga di dalam ruang mesin kapal masih ada gas yang masih tersisa atau belum bersih. Saat pekerja sedang memotong pipa, tabung gas meledak dan membakar pekerja yang ada di dalam ruangan mesin kapal.

Kapolsek Batuaji, Kompol Syafruddin Dalimunthe mengatakan, pekerja di dalam ruang mesin kapal ada lima orang, dan semuanya mengalami luka bakar.

Lima korban ini dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah (RSUD EF) Batam dan semuanya sempat mendapat pertolongan.

“Tadi saya masih sempat bicara sama korban,” kata Syafruddin.

Ia mengatakan, korban meninggal yakni Rihat Aruan menghembuskan napas terakhirnya sekira pukul 16.00 WIB.

“Sempat dirawat, ya itulah sore baru meninggal,” kata Syafruddin.

Datangi Kamar Jenazah

Kerabat dan teman korban meninggal dunia, pasca mengalami kecelakaan kerja di lokasi PT. Bandar Abadi, Tanjunguncang, Batam, mendatangi kamar jenazah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah (EF) Batam, Sabtu (14/3/2020).

Mereka melihat kondisi teman mereka Alm. Rihat Aruan (55) yang sudah terbujur kaku di kamar jenazah RSUD Embung Fatimah.

Korban meninggal mengalami luka bakar 50 persen. Diantaranya di tangan, kaki, dan wajah korban mengalami luka bakar.

Dimintai tanggapannya, kerabat dan teman korban yang datang ke kamar jenazah tak ada yang bersedia memberikan komentar. Mereka terlihat larut dalam duka.

Sementara itu, Direktur PT. Bandar Abadi di Tanjunguncang, Maslina Simanjuntak yang dikonfirmasi Tribunbatam.id terkait kejadian ini, belum memberikan komentar. Pesan melalui saluran Whatsapp yang dikirim Tribunbatam.id juga belum mendapat jawaban.

Sebelumnya diberitakan, kecelakaan kerja (laka kerja) terjadi di lokasi PT. Bandar Abadi, Tanjunguncang, Sabtu (14/3/2020). Dari kejadian ini diketahui, lima pekerja dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah (RSUD EF) Batam. Satu diantaranya meninggal dunia setelah sempat mendapat perawatan.

Informasi yang dikembangkan Tribunbatam.id di lapangan, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 09.00 WIB.

“Saya kurang tahu kejadiannya. Tadi kami dikasih tahu keluarga saya dibawa ke RSUD. Kami langsung lari ke rumah sakit,” kata keluarga seorang korban, Herma Tamba kepada Tribunbatam.id.

Ia mengatakan, keluarganya saat ini masih ditangani di IGD RSUD Embung Fatimah.

“Keluarga saya dapat luka bakar di tangan dan wajah,” kata Herma..

Sementara di kamar jenazah, satu dari lima pekerja yang dilarikan ke rumah sakit sudah terbujur kaku. Wajah dan tangan, serta kakinya sudah sempat diperban, sebelum dinyatakan meninggal dunia.

Editor: PARNA
Sumber: tribunbatam