JAKARTA – Nahas bagi Liverpool. Skuat arahan Jurgen Klopp disingkirkan Atletico Madrid dari babak 16 besar Liga Champions.

Kamis (12/3) dini hari WIB. Sialnya, petaka bagi Liverpool terjadi pada 167 detik usai berpesta.

Padahal, mereka sempat unggul 2-0 dan tiket perempat final di depan mata. Mereka memang butuh kemenangan minimal 2-0 untuk lolos karena pada leg pertama kalah 0-1 dari Atletico di Stadion Wanda Metropolitano.

Namun, hal itu sirna gara-gara kecerobohan mereka sendiri masuk perangkap kecerdikan skuat besutan Diego Simeone.

Marcos Llorente yang tampil menggantikan Diego Costa sejak menit ke-56, membobol gawang tuan rumah hanya 126 detik usai Liverpool unggul 2-0 lewat gol Roberto Firmino. Pemain asal Brasil itu mencetak gol pada babak pertama tambahan waktu tepatnya di menit ke-94.

Llorente menambah penderitaan The Reds dengan kembali mencetak gol dan mengubah skor menjadi 2-2 pada menit ke-105. Atletico pun berbalik unggul menjadi 3-2 berkat gol Alvaro Morata pada menit ke-120. Morata sendiri masuk menggantikan Joao Felix pada menit ke-103.

Pelajaran mahal bagi Liverpool yang terlalu cepat merasa di atas angin dan lupa bahwa Simeone spesialis pelatih dengan jebakan-jebakan maut bagi tim seagresif Liverpool.

Georginio Wijnaldum cetak gol pembuka keunggulan Liverpool. (Georginio Wijnaldum cetak gol pembuka keunggulan Liverpool. (AP/Jon Super)
Seperti perkiraan awal, Liverpool berusaha mendominasi sejak awal-awal babak. Mereka langsung tampil menekan dengan pola 4-3-3.

The Reds mencoba memanfaatkan setiap sudut yang bisa membuka peluang. Trio Mohamed Salah, Sadio Mane, dan Roberto Firmino jadi motor senjata utama di lini depan.

Sementara Atletico Madrid lebih banyak bermain bertahan menerapkan skema 4-4-2. Los Rojiblancos mencoba memaksimalkan serangan balik cepat.

Los Rojiblancos benar-benar merapatkan barisan pertahanan mereka dengan strategi ‘Parkir Bus’. Tim tamu menumpuk nyaris semua pemain mereka di lini belakang ketika mendapat tekanan.

Atletico tampak hanya menyisakan dua pemain di depan ketika ditekan Liverpool. Situasi itu membuat The Reds kesulitan menembus pertahanan ekstra kuat Los Rojiblancos.

Roberto Firmino sempat bikin Liverpool unggul 2-0. Roberto Firmino sempat bikin Liverpool unggul 2-0. (AP/Jon Super)
The Reds nyaris kembali terkena jebakan serangan Atletico karena terlalu terbuka melancarkan serangan demi serangan. Tepatnya di menit pertama, Atletico hampir saja membuat seisi Stadion Anfield bungkam.

Melalui serangan balik cepat, Joao Felix merangsek ke pertahanan Liverpool melepaskan umpan melewati Joe Gomez dan Virgil van Dijk. Bola diterima Diego Costa yang berada dalam posisi ideal.

Tak perlu membuang waktu, Costa langsung melepaskan tembakan. Namun, bola tendangannya masih melebar tipis di sisi kanan gawang Adrian.

Nyaris kebobolan pada menit-menit awal jadi pelajaran berharga bagi Liverpool. Salah dan kawan-kawan pun bermain lebih berhati-hati dalam menyerang agar tidak kecolongan.

Pasalnya, satu gol saja yang bisa dibuat tim tamu, Liverpool semakin dekat tamat karena sudah tertinggal 0-1 di leg pertama.

The Reds pun mencoba bermain memanfaatkan lebar lapangan untuk menarik pertahanan Atletico. Tuan rumah lebih fokus melancarkan serangan dari sayap kanan dengan mengeksploitasi sisi kiri pertahanan Los Rojiblancos.

Strategi Klopp cukup jitu dengan strategi tersebut di babak pertama. Sisi kiri pertahanan Atletico yang dijaga Renan Lodi sebagai bek kiri tampaknya tak sulit ditembus Liverpool.

Dari sisi itu pula gol pertama Liverpool berawal. The Reds unggul 1-0 berkat gol Georginio Wijnaldum pada menit ke-43.

Umpan silang Alex Oxlade-Chamberlain dari sisi kiri pertahanan Atleti yang diarahkan ke kotak penalti disundul Wijnaldum untuk menggetarkan gawang Oblak. Skor 1-0 untuk keunggulan tuan rumah bertahan hingga babak pertama usai.

Di babak kedua, nyaris tak ada perubahan strategi. Klopp tampaknya tetap menekankan skuatnya terus mengeksploitasi sisi kiri pertahanan Atleti.

Meski demikian, The Reds tetap kesulitan menembus pertahanan rapat Los Rojiblancos sehingga laga dilanjutkan dengan tambahan waktu 2×15 menit.

Liverpool sempat berpesta pada awal-awal babak pertama tambahan waktu. Firmino berhasi menggandakan keunggulan The Reds menjadi 2-0.

Gol kedua Liverpool pun kembali tercipta berawal dari serangan di sisi kanan sayap Liverpool. Wijnaldum melepas umpan silang dari sisi kiri pertahanan Atletico dan disambar dengan tandukan Firmino.

Jebakan Atletico dan Petaka Liverpool 126 Detik Usai PestaMarcos Llorente cetak dua gol untuk Atletico dan memupuskan harapan Liverpool. (AP/Jon Super)
Bola sempat membentur tiang tapi memantul kembali ke arah Firmino. Pemain asal Brasil itu pun langsung menyepak bola dengan kaki kanan dan masuk ke gawang Oblak, skor 2-0 untuk Liverpool.

Strategi Klopp sebenarnya berjalan cukup baik dalam menekan sisi kiri pertahanan Atletico. Namun setelah unggul 2-0, The Reds lupa diri.

Mereka kembali terlalu asyik menyerang tanpa menyadari bahaya jebakan serangan balik tim tamu. Belum lagi, pilihan Diego Simeone untuk memainkan Marcos Llorente dengan menggantikan Costa sejak menit ke-56 sangat jitu.

Skema serangan balik Atletico bisa berjalan semakin mulus untuk menambah kuat sektor tengah. Sebagai gelandang, Llorente memiliki naluri gol yang sangat tajam.

Atletico pun tinggal menunggu sedikit saja kelengahan Liverpool yang merasa di atas angin setelah unggul 2-0.

Benar saja, Adrian membuat blunder fatal. Kiper asal Spanyol itu mencoba membuang bola back pass dari rekannya. Namun, bola yang ditendang terlalu rendah sehingga jatuh di kaki Joao Felix.

Felix langsung melihat celah kosong pertahanan Liverpool dan mengoper bola kepada Llorente. Gelandang itu pun segera merangsek dan melepas tembakan mendatar ke arah gawang sebelah kiri yang tak mampu dijangkau Adrian.

James Milner dan Minamino yang dimainkan dari bangku cadangan. (James Milner dan Minamino yang dimainkan dari bangku cadangan. (Foto: AP/Jon Super)
Hanya 167 detik usai berpesta merayakan gol Firmino, petaka bagi Liverpool terjadi. Atletico berhasil memperkecil ketinggalan menjadi 1-2 dan skor itu amat menguntungkan tim tamu.

Mereka bisa lolos dengan modal skor tersebut karena unggul agresivitas gol tandang. Situasi itu memaksa Liverpool untuk bermain lebih menyerang.

Namun, strategi itu justru jadi santapan empuk bagi Atletico. Lagi-lagi siasat Simeone untuk menjebak The Reds dengan serangan balik cepat berjalan mulus sehingga bisa menyamakan skor 2-2.

Gol kembali terjadi melalui skema serangan balik. Alvaro Morata melesat ke pertahanan Liverpool dan membagi ke Llorente yang berdiri bebas di depan kotak penalti.

Llorente pun mencetak gol dengan sepakan keras di depan kotak penalti Liverpool pada menit ke-105. Makin pupus pula harapan The Reds.

Kerja sama Alvaro dan Llorente di masa extra time ini juga menjadi sorotan. Atletico berbalik unggul menjadi 3-2 lagi-lagi berkat dua pemain ini.

Kali ini Morata yang berhasil melesakkan bola ke gawang Liverpool pada menit ke-120 memanfaatkan assist Llorente.

The Reds sendiri memang tampak sudah ‘menyerah’ sejak tim tamu menyamakan skor 2-2.

Editor: PARNA
Sumber: CNN Indonesia