JAKARTA – Vivo mengklaim produksi ponselnya tidak terganggu wabah virus corona (Covid-19). Penyakit Covid-19 ini pertama kali muncul di Kota Wuhan, Hubei, China.

Product Manager Vivo Indonesia menyampaikan produk Vivo dirakit di Indonesia.

“Karena Vivo diproduksi di Indonesia, jadi kami tidak merasakan impact yang terlalu signifikan sebenarnya dengan adanya penyakit itu,” ujar Ricky di Jakarta, Kamis (5/3).

Ricky menuturkan 30 persen komponen produk Vivo berasal dalam negeri. Selain itu, dia berkata supplier komponen Vivo mayoritas dari Indonesia. Kedua hal itu, lanjut dia, membuat perakitan tidak menemukan kendala.

“Jadi kayaknya supply chain-nya (rantai pasokan) tidak ada masalah. Sampai kami memenuhi demand handphone (permintaan ponsel) jadi juga itu tidak ada masalah,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ricky tak mengelak pihaknya mengambil langkah antisipasi terhadap penyebaran Covid-19. Di kantor misalnya, dia berkata setiap pegawai diwajibkan menggunakan masker hingga menempatkan hand sanitizer di berbagi titik.

“Jadi sampai seketat itu untuk menghadapi masalah ini,” ujarnya.

Di sisi lain, Ricky meyakini penjualan produk Vivo tahun 2020 akan melebihi tahun 2019. Hal itu, kata dia, terjadi pertumbuhan yang lumayan dari segi penjualan dan penerimaan pasar. Tak hanya itu, dia mengklaim review produk Vivo semakin baik dari tahun ke tahun.

“Jadi ini membuat kami percaya diri untuk menghasilkan produk yang lebih baik lagi,” ujar Ricky.

Editor: PARNA
Sumber: CNN Indonesia